dr.Juwalita beralasan, nutrisi untuk anak akan menentukan tumbuh kembang dan masa depannya. Sementara itu, kebutuhan nutrisi untuk orang tua lebih untuk kelangsungan proses metabolisme tubuh. Untuk itu soal kebutuhan makanan dan nutrisi seorang anak tidak bisa disepelehkan.
Selama masa pandemi, setiap orang tua dituntut untuk memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal. Hal ini tentu tidak mudah. Orang tua harus menyediakan makanan dengan gizi seimbang di satu sisi. Di sisi berbeda, makanan tersebut bisa dinikmati dengan baik.
Bukan tidak mungkin, penerapan gizi seimbang di rumah akan menghadapkan orang tua pada banyak tantangan. Tidak semua anak bisa menikmati makanan yang disajikan dengan sukacita. Anak terkadang merasa bosan, tidak hanya pada makanan yang tersaji, juga pada aktivitas makan itu sendiri. Makan bukan lagi kegiatan yang menyenangkan. Waktu makan tidak lagi dipandang sebagai momen yang ditunggu-tunggu.
Selain itu, mengutip dr Juwita, “Saat di rumah saja, anak cenderung cepat bosan dan memilih makanan yang mereka sukai saja. Hal ini bisa berdampak pada kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal.”
Menjadi Orang Tua Kreatif
Rasa bosan yang tidak ditindaklanjuti dengan baik bisa membuat anak stres. Orang tua pun bisa mengalami hal serupa bila tidak bisa mengelola setiap tegangan dengan baik. Apa jadinya rumah tangga yang terpapar stres berkepanjangan dan menjalar ke mana-mana?
Adaptasi yang terus dilakukan terhadap berbagai kebiasaan baru, seyogianya membuat orang tua semakin kreatif dan produktif, termasuk untuk urusan makanan.
Pertama, Soraya Larasati bersaksi, kekhawatiran terhadap anak terpapar rasa bosan tentu ada. Namun, “Saya belajar untuk kreatif dalam menyajikan makanan maupun menyiapkan berbagai kegiatan agar anak tidak bosan di rumah saja.”
Selain mengajak anak terlibat dalam menyiapkan makanan, ia juga berusaha mengajak anak untuk berkenalan dengan sumber nutrisi yang belum pernah dicoba.
“Saya sering membuatkan menu makanan nabati. Ragam makanan nabati yang sangat bervariasi dari jenis kacang-kacangan dan sayuran baik untuk dikenalkan pada anak-anak,” Soraya memberi contoh.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!