"Salah satu strategi yang akan dipakai adalah mencari fasilitator di bidang kewirausahaan yang memang memiliki link pembeli," ungkap Yulika.
Harapannya adalah hasil tenun masyarakat Sonraen makin dikenal luas dan mereka bisa mendapatkan manfaatnya. Saat ini kain ukuran besar bisa dijual seharga Rp 1,5 juta. Sementara itu ukuran paling kecil dihargai Rp 100 ribu. Lagi-lagi mereka menenun sesuai kebutuhan dan permintaan.
"Mereka menenun dan mempunyai kepastian pasar. Jangan sampai setelah mereka menenun tidak tahu mau jual ke mana. Nantinya ini menjadi stimulus bahwa dengan menenun dapat sesuatu," tegas Yulika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H