Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

"Tiga Tertib" Menuju Asian Games, Formula Sederhana Menuntut Bukti

23 Juli 2018   15:38 Diperbarui: 23 Juli 2018   18:25 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Plang Rambu Pemberitahuan Uji Coba Ganjil Genap yang terpampang di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat. Area ganjil-genap akan diperluas selama Asian Games/foto dari tribunnews.com

Kedua, Tertib Antre. Antre masih menjadi pekerjaan besar kita. Banyak kali terjadi aksi penyerobotan dan ketidakteraturan saat membeli tiket, atau memasuki arena pertandingan. Orang berebut tempat terdepan, tak peduli ada orang lain yang lebih dulu mengantre.

Pengalaman ini saya alami saat perhelatan Indonesia Open Super1000 beberapa waktu lalu. Saat banyak orang berbaris mendapat giliran membeli tiket, tidak sedikit yang serobot antrian seenaknya. Banyak alasan mengemuka. Sayang tidak sedikit yang terkesan dibuat-buat agar mendapat belas kasihan.

Itulah secuil pengalaman. Masing-masing kita tentu memiliki cerita berbeda saat menyaksikan pertandingan. Yang pasti antre masih belum benar-benar membudaya di tanah air.


Meski berat untuk berubah dalam sekejap, setidaknya ada sedikit perubahan saat Asian Games nanti. Mengantre secara teratur akan mencerimkan itikad mulia sebagai penonton dan tuan rumah yang baik. Jangan sampai kita ditertawakan para tamu karena perilaku tak terpuji. Apa susahnya sih mengantre?

Selain menggambarkan adab dan bangsa berbudaya, menerapkan budaya antre akan memberi banyak manfaat. Salah satunya seperti kicuauan di akun resmi Asian Games 2018 di bawah ini.

Gambar dari @asiangames2018
Gambar dari @asiangames2018
Ketiga, Tertib Sampah. Masih ingat perilaku suporter, pemain dan ofisial tim nasional Jepang di Piala Dunia 2018? Itulah salah satu contoh tertib sampah terbaik. Meski berstatus tamu, mereka tahu menghargai tuan rumah. Selepas pertandingan, para penonton Jepang kompak memungut sampah yang ada di tribun stadion. Tidak hanya itu. Para pemain dan ofisial pun meninggalkan ruang ganti dalam keadaan bersih dan rapih. Istimewanya lagi, mereka menempelkan secarik kertas bertuliskan "Spasibo" artinya terima kasih.

Perilaku terpuji fans dan para pemain Jepang di Piala Dunia 2018 Rusia/Gambar dari www.dailymail.co.uk
Perilaku terpuji fans dan para pemain Jepang di Piala Dunia 2018 Rusia/Gambar dari www.dailymail.co.uk
Bila Jepang sebagai tamu tahu menghargai Rusia sebagai tuan rumah, semestinya kita sebagai tuan rumah Asian Games bisa menjadi teladan dalam menjaga kebersihan di rumah sendiri. Jangan sampai teladan buruk yang kerap terjadi selepas pertandingan, konser, atau event yang mengundang banyak orang tetap dipertahankan.

Bila tangan kita masih cukup berat memungut sampah orang lain, setidaknya pastikan sampah sendiri diamankan terlebih dahulu. Bila sempat, berilah teguran kepada sesama yang nekat membuang sampah sembarangan atau mengingatkan rekan terdekat yang kebetulan tak sadar meninggalkan bangku stadion atau venue pertandingan dengan sampah masih tergeletak.

Sebenarnya perilaku baik tersebut tidak hanya dibutuhkan penerapannya sebelum, selama dan setelah pertandingan. Sikap ramah dan santun juga dibutuhkan dalam keseluruhan relasi dengan para tamu dan sama saudara dari tempat lain, baik di dalam maupun di luar lapangan. Hangat, santun, dan ramah kepada siapa saja yang ditemui. Siap membantu sesama yang kesulitan. 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun