Selain pengalaman dan keunggulan teknik, semangat dan mental bertanding turut menjadi pembeda. Kedua tim sama-sama memiliki ambisi besar. Kroasia ingin melewati pencapaian terbaik pada 1998 yang hanya menjadi semifinalis. Sementara Inggris tidak ingin nyanyian para pendukungnya kembali berakhir pilu.
Southgate turut berkomentar terkait nyanyian yang kembali populer ini. "Football's Coming Home adalah lagu yang tak bisa saya dengar selama 20 tahun. Jujur saja. Bagi saya ada perasaan berbeda mengenai lagu tersebut tetapi saya senang mendengar orang-orang menikmatinya lagi."
Sosok yang minim pengalaman berlatih ini adalah salah satu yang paling merasa tertusuk dengan lagu tersebut. Lagu tersebut membawanya kembali ke Piala Eropa 1996 di Inggris. Ia gagal menciptakan gol dari titik putih dalam drama adu penalti kontra Jerman. Kegagalan itu ikut andil menghentikan langkah timnya ke babak final, sekaligus membuat harapan kembalinya kejayaan sepak bola di tanah asal menguap.
Apakah nyanyian itu akan terus berkumandang dan Lingard kembali ditemui ibunya di Rusia? Atau syair tersebut kembali menjadi sinisme karena "football is not coming home"? Kita lihat saja nanti. Apapun hasilnya yang pasti, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H