Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Siapa Pahlawan dan Pecundang di Laga Spanyol Kontra Rusia?

2 Juli 2018   11:37 Diperbarui: 2 Juli 2018   12:05 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Statistik pertandingan Spanyol vs Rusia/BBC.com

Coba ingat gerak gerik pemain 29 tahun ini sepanjang pertandingan! Ia tidak hanya berperan sebagai pemain depan tetapi juga ikut andil membantu pertahanan. Ia rajin mundur untuk memberi tekanan ketika para pemain Spanyol memegang bola. Dengan keuletan dan fisik yang mumpuni ia berusaha merebut bola. Ketika bola berada di kakinya, ia dengan tenang membagikan bola ke depan atau mengalirkannya ke sayap. Lantas ia bergerak cepat ke kotak penalti Spanyol.

Artem Dzyuba menyelesaikan hadiah penalti untuk membuat skor imbang 1-1/Dailymail.co.uk
Artem Dzyuba menyelesaikan hadiah penalti untuk membuat skor imbang 1-1/Dailymail.co.uk
Di kotak penalti Spanyol ia mempertaruhkan fisiknya untuk berduel dengan Sergio Ramos atau Gerard Pique. Dengan tinggi badan 1,94 meter, ia berusaha memenangkan persaingan duel udara. Hasilnya? Sebanyak 13 duel udara berhasil dimenanginya. Dzyuba menjadi pemain yang paling tanggung di udara. Catatan 13 duel udara itu hanya kurang satu dari yang dilakukannya di pertandingan kontra Uruguay.

Bisa jadi, situasi ini kemudian membuat Rusia cenderung memainkan bola-bola panjang dan melambungkannya untuk memanfaatkan postur dan fisik pemainnya.

Apakah tak ada satu pun pemain Spanyol yang bersinar di laga ini? Isco adalah satu dari sedikit pemain yang tampil sesuai harapan. Ia tak ubahnya cahaya di tengah kegelapan. Dengan kemampuan dribbling dan passing yang baik, Isco mampu mengirimkan beberapa umpan matang. Dengan sekitar 197 sentuhan berhasil, pemain muda Real Madrid ini berhasil melepaskan dua umpan kunci.

Dengan kecepatan dan kelihaian mengolah bola, pemain bernama lengkap Francisco Roman Alarcon Surez mencoba untuk menguasai lini tengah dan mengekploitasi secara maksimal ruan kecil yang dimiliki para pemain Rusia. Sesekali ia melakukan penetrasi, dan pada saat berbeda bergerak cepat mengamankan wilayah tengah.

Isco bisa dinilai sebagai pemain terbaik Spanyol di pertandingan ini. Penampilan Isco bertolak belakang dengan Marco Asensio. Rekan setim Isco di level klub ini mendapat kepercayaan penting untuk bermain sejak menit awal.  Namun tanggung jawab itu sepertinya terlalu berat bagi pemuda 22 tahun ini. Marco Asensio Willemsen, begitu nama lengkapnya, tidak memberikan pengaruh apapun.

Ia diharapkan mampu menjadi pembeda dengan kecepatan dan skill olah bola untuk menaklukkan bek-bek lawan. Ia diharapkan mampu menjadi "pelayan" terbaik bagi Costa dengan umpan-umpan terukur dan sesekali melepaskan tembakan-tembakan terarah dari luar kotak penalti. Namun harapan tersebut menguap di balik sikapnya yang hanya mau menunggu bola dan semangat yang lesu.

David De Gea dalam drama adu penalti kontra Rusia/https://twitter.com/Squawka
David De Gea dalam drama adu penalti kontra Rusia/https://twitter.com/Squawka
Harapan yang tak menjadi kenyataan pun dilakukan David de Gea. Kiper Manchester United ini tak mampu menyelamatkan negaranya, mewujudkan segala keagungan sebagai salah satu penjaga gawang terbaik di dunia. "Golden Glove" yang diperoleh musim lalu di Liga Primer Inggris tak berarti di Rusia kali ini. Bahkan penampilannya telah mendatangkan kecemasan sejak pertandingan pertama.

Tak ada satu pun penyelamatan yang bisa dilakukan sepanjang pertandingan penentu ini, dan gawangnya selalu kebobolan dalam empat kali eksekusi penalti (plus satu di waktu normal) membuat segala nama besar dan masa lalunya itu tak berguna. Sebagai pecundang di laga ini, De Gea kalah meyakinkan dari Igor Akinfeev. 

Tak ada satu pun penyelamatan yang bisa dilakukan sepanjang pertandingan penentu ini, dan gawangnya selalu kebobolan dalam empat kali eksekusi penalti (plus satu di waktu normal) membuat segala nama besar dan masa lalunya itu tak berguna. Sebagai pecundang di laga ini, De Gea kalah meyakinkan dari Igor Akinfeev.

Akinfeev melakukan dua penyelamatan penting dalam drama adu penalti, dan beberapa penyelamatan sepanjang waktu normal. Sepakan Jordi Alba, tendangan “first-time” Iniesta, percobaan Rodrigo yang dipungkasi dengan dua blok dalam drama adu penalti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun