Penetrasi rendah juga terlihat dari kontribusi pasar asuransi terhadap PDB hanya berada di sekitar angka 2 persen. Hal ini mengemuka dari laporan World Insurance Sigma sebagaimana dikutip Hendrisman.
Pada akhirnya kita berharap sokongan teknologi membuat penetrasi pasar yang semakin luas bisa berbarengan dengan tingkat keberterimaan asuransi di kalangan masyarakat. Mindset mereka semakin terbuka karena informasi disampaikan secara tepat dan utuh, tidak setengah-setengah apalagi terkesan ditutup-tutupi. Dengan demikian tidak ada lagi yang merasa alergi atau apatis terhadap asuransi jiwa. Tetapi menganggapnya sebagai kebutuhan, tak ubahnya salah satu piranti penting dalam kelangsungan roda kehidupan.