Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Dua Gelar dari India, Bulu Tangkis Indonesia Melaju di Jalur Positif

4 Februari 2018   23:36 Diperbarui: 5 Februari 2018   00:11 2809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemenangan 14-21 dan 15-21 Mathias Christiansen dan Christinna Pedersen menunjukkan dua hal. Pertama, seperti Greysia dan Apriyani, pasangan Denmark itu merupakan contoh berhasil dari bongkar pasang pemai, juga perpaduan yang mengena antarpemain dengan rentang umur yang jauh. Meski dari generasi berbeda, Christiansen yang baru berusia 23 tahun mampu mengimbangi kematangan Pedersen.

Di sisi lain memperlihatkan pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi Praveen dan Melati bila ingin terus bersaing di jajaran elite. Seperti terlihat di laga final hari ini, salah satu persoalan yang sepertinya belum juga terselesaikan adalah kesalahan sendiri. Paling menonjol di laga ini adalah Praveen Jordan. Mantan tandem Debby Susanto itu memberi poin cuma-cuma kepada lawan lebih dari 10 kali. Sulit dimengerti pemain dengan jam terbang cukup ini masih harus berkutat dengan hal-hal mendasar.

Pada titik ini penting untuk mendapatkan tandem yang mampu melengkapi kekurangan. Sejauh ini performa Melati cukup baik. Permainan depan net dan agresivitasnya cukup menjanjikan. Ia mampu memainkan peran sebagai playmaker, mengingatkan kita akan sosok Liliyana. Namun sebagai satu kesatuan keduanya masih harus berlatih lebih giat, termasuk mendapatkan jam terbang yang lebih. Penting untuk memberikan suntikan kepercayaan diri agar mereka tak lekas patah arang.

Praveen dan Melati harus puas sebagai runner-up India Open Super 500 2018/@Badmintalk
Praveen dan Melati harus puas sebagai runner-up India Open Super 500 2018/@Badmintalk
Terlepas dari kekurangan di pertandingan hari ini, kita berharap selain Melati dan Gloria Emanuelle Widjadja, tim pelatih harus berani memberi kesempatan kepada Gischa dan Winny. Mereka adalah pemain muda yang berada dalam satu generasi. Selain itu memantau para junior seperti Pitha Mentari dan Siti Fadia. Tidak harus melewati jalur biasanya bila performa mereka menjanjikan untuk diberi kepercayaan lebih.

Berbeda dengan China yang memiliki pemain memadai, cukup sulit bagi Indonesia untuk segera mendapatkan hasil dari proyek bongkar pasang pemain. Konsistensi masih menjadi momok bagi para pemain Indonesia. Sangat sedikit pemain kita yang mampu menjaga tren positif sejak level junior hingga mencapai tahap senior.

India puasa gelar

Tahun ini India puasa gelar. Tahun lalu tuan rumah masih bisa tersenyum dengan satu gelar dari P.V Sindhu. Kali ini tunggal terbaik dari Negara Anak Benua itu harus puas sebagai runner-up. Pemain berpaspor AS kelahiran China, Zhang Beiwen memupuskan harapan mayoritas penonton di Siri Fort Indoor Stadium, New Delhi hari ini.

Selain Beiwen kejutan juga dilakukan Shi Yuqi. Pemain berusia 21 tahun itu mengandaskan favorit juara Chou Tien Chen untuk merebut satu-satunya gelar yang dibawa pulang ke China. Pertarungan antara unggulan empat dan tiga itu berakhir dengan skor 21-18 dan 21-14. Chou yang pekan sebelumnya bertekuk lutut dari Ginting di partai final kembali mengalami nasib malang. Waktu sepertinya belum berpihak pada pemain asal Taiwan.

Seperti Chou, Sindhu pun tak kalah kecewa. Bahkan kekecewaannya bisa menjadi-jadi. Didukung penuh publik tuan rumah, perjuangan pemain berperingkat empat dunia harus berakhir secara tragis. Chou dan Sindhu mengingatkan kita pada Kenichi Hayakawa dan Hiroyuki Endo, ganda putra Jepang yang begitu ulet namun hampir selalu menjadi runner-up. Semoga nasib Melati dan Praveen bisa lebih baik, bila perlu sebaik Marcus dan Kevin.

N.B

Hasil pertandingan India S500:

Sumber: www.tournamentsoftware.com
Sumber: www.tournamentsoftware.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun