Berani bongkar pasang
Selain menaruh harapan pada Marcus dan Kevin serta Greysia dan Apriani, kita pun ingin melihat pebulutangkis Indonesia lainnya unjuk gigi. Di ganda putra misalnya, Angga Pratama dan Ricky Karanda terlihat semakin melempem. Sementara sepak terjang Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto belum meyakinkan.
Alih-alih menunggu mereka bangkit, entah kapan itu terjadi, patut mempertimbangkan langkah berani sejumlah negara seperti China, Denmark dan Korea Selatan yang nekat melakukan bongkar pasang pemain. Bila Angga, Ricky, Rian dan Fajar tercatat sebagai pemain China, hampir pasti telah lama "diceraikan."
Salah satu bukti keberanian China yang telah menuai hasil positif adalah menduetkan Zheng Siwei dan Huang Yaqiong di nomor ganda campuran. Ketiganya langsung memanen gelar di tiga turnamen yang telah diikuti. Duet baru China ini meraih podium juara Hong Kong Open dengan mengalahkan pasangan baru dari Denmark, Mathias Christiansen dan Christinna Pedersen, 21-15 dan 21-13. Menariknya kedua pasangan baru itu sama-sama menjadi finalis di China Super Series pekan sebelumnya, yang akhirnya dimenangkan Siwei dan Yaqiong.
Sementara itu gelar tunggal putra diboyong Lee Chong Wei. Di partai final Datok Lee menumbangkan Chen Long, 21-14 21-19. Ini menjadi gelar super series ke-45 bagi pebulutangkis andalan Malaysia itu sekaligus gelar kelima di turnamen tersebut setelah sebelumnya menjadi jawara pada tahun 2009, 2010, 2013 dan 2015.
Bagi saya pertandingan ini menarik, bukan terutama mengulangi final tahun sebelumnya. Tetapi kehadiran sosok yang setia mendampingi Sindhu di pinggir lapangan. Mulyo Handoyo. Kita hanya bisa melihat pelatih kita menuntun pemain asing wira-wiri di level super series, sementara para pemain kita masih berkutat di Grand Prix Gold, bahkan International Series.
Hasil final Hong Kong Open 2017:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H