Penampilan Lu/Huang memang sedang menanjak. Ini adalah gelar keempat dari enam partai final yang dijajaki musim ini. Sebelumnya pasangan berperingkat dua dunia, di belakang rekan senegara, Zhen Siwei/Cheng Qingchen, merebut mahkota All Englang, India Open dan Singapore Open.
Tuan rumah juga menguasai tunggal putra. Runner-up tahun lalu Chen Long sukses membunuh harapan rekan senegaranya Lin Dan. Chen, unggulan dua sempat kalah di game pertama, namun berhasil bangkit di dua game berikutnya. Chen menang 21-23 21-11 21-10 atas unggulan empat yang menyisihkan unggulan pertama sekaligus musuh bebuyutannya, Lee Chong Wei di semi final.
All China final juga terjadi di ganda putra. Li Junhui/Liu Yuchen berhadapan dengan Huang Kaixiang/Wang Yilyu. Li/Liu yang dijagokan di tempat keenam masih terlalu tangguh bagi pasangan non unggulan itu yang dikalahkan dengan mudah, 21-14 dan 21-12.
Selain China, Jepang menguasai ganda putri. Unggulan pertama Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi merengkuh gelar pertama tahun ini sekaligus mempertahankan gelar usai mengalahkan wakil Korea Selatan, Kim Hye Rin / Yoo Hae Won, 21-19 16-21 21-10.
Tai lebih dulu tertinggal di game pertama. Namun pemain nomor satu dunia itu berhasil bangkit untuk menyudahi perlawanan unggulan dua, 18-21 21-11 21-18 dalam waktu 59 menit. Konsistensi Tai menunjukkan dirinya sebagai pemain putri istimewa.
Belum ada dalam sejarah seorang pemain merebut enam gelar secara beruntun. Hanya Tai yang bisa melakuan itu. Sejak kalah dari pemain China, Sun Yu di China Open, November tahun lalu, pemain 22 tahun itu tak pernah kalah. Lima gelar direbut berturut-turut sejak Hong Kong Open dan Dubai Super Series Finals di tahun 2016, All England, Malaysia Open dan Singapore Open. Gelar keenam ini menegaskan bahwa dominasi Tai belum tergoyahkan. Ratchanok Intanon dari Thailand sempat mencuri perhatian tetapi belum sekonsisten putri mantan petugas pemadam kebakaran itu.
Mari berkaca, dan bekerja lebih keras bila tidak ingin nasib serupa berulang di Piala Sudirman, 21-28 Mei di Gold Coast, Australia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H