Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Dunia Bulu Tangkis: China Menguasai Asia, Denmark Masih Merajai Eropa

1 Mei 2017   20:11 Diperbarui: 2 Mei 2017   15:19 3233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rajiv Ouseph mempersembahkan gelar tunggal putra bagi Inggris setelah menanti 21 tahun/bwfbadminton.com

Mahkota tunggal putra yang dikenakan pemain keturunan India itu mengikuti jejak Steve Baddelley pada tahun 1990. Setelah itu belum ada pemain Inggris yang mampu menggusur dominasi Denmark.

"Saya berada di atas bulan untuk memenangkan gelar ini," ungkap Ouseph  sambil menambahkan bahwa ia sempat tergelincir tetapi berhasil memanfaatkan kesempatan untuk bangkit dan tidak ingin kesempatan berharga itu lepas.

rajiv Ouseph mempersembahkan gelar tunggal putra bagi Inggris setelah menanti 21 tahun/bwfbadminton.com
rajiv Ouseph mempersembahkan gelar tunggal putra bagi Inggris setelah menanti 21 tahun/bwfbadminton.com
Selain domunasi dua negara itu, Spanyol, masih tetap mengandalkan sang ratu, Carolina Marin. Caro masih menjadi penguasa di tiga tahun terakhir. Menariknya di partai final kali ini yang memberinya “hattrick” gelar, ia kembali beradu dengan Kirsty Gilmour dari Skotlandia. Namun jarak prestasi dan pengalaman mantan pemain nomor satu dunia itu masih sulit dikejar para pemain Eropa lainnya. Caro, 23 tahun menang mudah, 21-14 dan 21-12.

Berbeda ketika Caro bertemu para pemain putri dari Asia, di Eropa belum ada pemain putri yang mampu menandinginya. Bila Caro harus bekerja ekstra keras menghadapi P.V.Sindhu dari India, dan selalu apes ketika bertemu Tai Tzu-ying, tidak demikian di benuanya.

Selama belum ada lawan sepadan, dominasi Caro spertinya akan berlanjut. Apalagi tahun depan event ini akan berlangsung di negaranya.

“Saya melihat ke depan untuk mempertahankan gelar di kota asal saya tahun depan di hadapan keluarga dan teman-teman saya.”

Terlepas dari nama besar Denmark, di kejuaraan ini Eropa mulai menghasilkan penerus. Meski berjalan lambat dan masih seputar negara-negara yang sama, setidaknya beberapa pemain mulai menunjukkan diri sebagai calon pemenang setelah generasi tua berakhir.

Ada Anders Antonsen yang mengalahkan seniornya Viktor Axelsen di babak sebelumnya. Begitu juga Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva yang semakin baik. Bila ganda putri ini terus meningkatkan kemampuan, bukan mustahil, saat para pemain veteran Denmark gantung raket, Bulgaria akan menorehkan sejarah baru di level Eropa.

Bahkan pintu masuk ke jajaran elit dunia sudah terbuka. Saat ini Gabriela, 22 tahun dan Stevani, 21 perlahan tetapi pasti mulai merangksek dari peringkat 13 dunia.

Setali tiga uang

Seperti Eropa dengan Denmark, begitu juga Asia dengan China. Tahun ini China mendominasi.Dari lima wakilnya di partai puncak, tuan rumah mengunci tiga gelar. Lu Kai/Huang Yaqiong, unggulan tiga, merebut emas ganda campuran usai menyisihkan satu-satunya wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanacahai, 21-18 dan 21-11.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun