Indonesia sudah mengalami bagaimana gaya bermain cepat Myanmar itu membuahkan hasil saat kedua tim bertemu di SEA Games Singapura 2015. Saat itu timnas Indonesia U-22 yang diasuh Aji Santoso kalah 2-4 di penyisihan grup, meski akhirnya mampu lolos hingga ke semi final.
Pertarungan antara dua tim muda ini akan mengukur sejauh mana internalisasi gaya bermain ala Milla diterjemahkan oleh para pemain muda Indonesia. Selain melihat hasil gemblengan Milla selama beberapa pekan terakhir, juga menjadi tontonan menarik saat dua tim berusaha menunjukkan siapa yang lebih mampu menuai hasil baik dari gaya bermain cepat dengan operan-operan pendek. Apakah tiki taka Milla lebih berjalan baik atau kepakan cepat rombongan “Malaikat Putih” yang lebih dulu mengambil start untuk meninggalkan lawan dalam keterpurukan? Kita lihat saja nanti.
Apapun hasilnya yang pasti prinsip menghargai proses yang sedang dijalani Milla patut didukung. Seperti Monako membangun sebuah tim butuh kesabaran dan ketekunan. Hasil tidak akan mengingkari proses bila kita benar-benar bertekun dan sedikit mengubur ego untuk segera berprestasi.
Ah, sungguh tak sabar menanti hasil kerja sementara Milla dan koleganya.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H