Pasangan Christian Hadinata/ Imelda Wiguna adalah pasangan ganda campuran pertama yang berjaya di All England. Gelar perdana pada 1979 itu hampir berulang dua tahun kemudian secara beruntun. Namun keduanya kandas di tangan Mike Tregett/Nora Perry, pasangan asal Inggris yang dikalahkan di final tahun 1979.
Baru  16 tahun kemudian Indonesia bisa mengirim wakil ke final. Pasangan Trikus Heryanto dan Minarti Timur mencapai partai puncak tahun 1997. Namun gagal dalam perebutan gelar dengan Liu Yong dan Ge Fei asal China.
Situasi serupa berulang lagi pada 2008 dan dua tahun kemudian melalui Nova Widianto dan Liliyana Natsir. Sayang pasangan China masih terlalu tangguh. Pada 2008 keduanya kalah dari Zheng Bo dan Gao Ling, serta Zhan Nan dan Zhao Yunlei dua tahun kemudian. Baru di tahun 2012, saat Liliyana berpasangan dengan Owi, kedigdayaan China bisa dihancurkan, meski sebenarnya keduanya bisa mencetak sejarah sebagai pasangan pertama yang meraih empat gelar secara beruntun bila saja tidak dijegal Zhang/Zhao di tahun keempat.
Setelah masa keemasan Zhang/Zhao berakhir yang ditandai dengan pensiunnya Zhao, kini peta persaingan ganda campuran dunia mulai terbuka. China dan Indonesia tidak sendirian lagi. Negara-negara yang disebutkan sebelumnya memiliki peluang yang sama. Belum ada pasangan yang benar-benar konsisten seperti Zhang/Zhao menunjukkan bahwa peta persaingan mencair. Setiap negara punya kans yang sama untuk bersaing di jajaran elit. Pada titik ini, tantangan para pemain Indonesia menjadi semakin besar. Suara genderang perang perebutan kekuasaan sedang bertalu-talu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H