Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Membaca Isyarat Bulu Tangkis Indonesia dari Bilbao

5 November 2016   21:35 Diperbarui: 6 November 2016   19:23 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gregoria Mariska/badmintonindonesia.org

Di partai keempat, ganda putra Muhammad Fachrikar/Bagas Maulana gagal memperpanjang nafas Merah Putih. Menghadapi Tang Jie Chen/Wei Chong Man, Muhammad/Bagas bertekuk lutut dua game langsung 19-21 dan 17-21. 

Kekalahan telak ini cukup mengejutkan. Pasalnya di pertandingan sebelumnya yang dihelat pada pagi hari Indonesia tampil digadaya saat menghadapi tim kuat Korea Selatan. Anak-anak asuh Fung Permadi menang dengan skor meyakinkan 3-0. Namun penampilan kontra Negeri Ginseng itu seperti menjadi klimaks, padahal jalan menuju partai puncak masih beberapa tangga lagi.

 “Dalam dunia bulutangkis memang ada banyak hal tak terduga, tadi pagi kita bisa berhasil mengalahkan Korea dengan 3-0, ini kejutan yang menyenangkan dan malam ini kita juga agak surprise karena kita kalah, dan kalah pun seharusnya kita bisa sampai partai kelima,” beber Fung dikutip dari badmintonindonesia.org

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya di mana Indonesia setidaknya mampu melangkah hingga partai pamungkas, kali nasib berbicara lain. Menurut penilaian Fung, salah satu sebab yakni penampilan para pemain yang kurang maksimal. Beberapa strategi yang telah dipasang tak diterjemahkan secara baik di lapangan pertandingan.

Muhammad Fachrikar/Bagas Maulana/badmintonindonesia.org
Muhammad Fachrikar/Bagas Maulana/badmintonindonesia.org
“Di partai keempat penampilan pasangan Malaysia lebih baik, Fachrikar/Bagas penampilannya kurang maksimal kalau menurut saya. Ada beberapa strategi yang tidak bisa mereka terapkan,” lanjug Fung Permadi. 

Meski kandas di delapan besar, tim Indonesia masih berpeluang merebut posisi 5-8. Sabtu (5/11)  petang waktu Bilbao atau pukul 21.30  WIB, Indonesia akan menghadapi India yang di pertandingan sebelumnya kalah dari Thailand dengan skor tipis2-3.

Selain itu masih ada harapan bagi para pemain Indonesia untuk berjaya di nomor-nomor individu memperebutkan Piala Eye Level. Perburuan lima Piala Eye Level akan dimulai Selasa (8/11) hingga Minggu (13/11).

Peluang para pemain Indonesia untuk merebut trofi individual itu tetap terbuka lebar meski tantangan berat bakal menghadang. Kiprah mereka di partai beregu memberikan sedikit gambaran terkait para lawan yang akan dihadapi. Peta kekuatan lawan sudah sedikit tersingkap walau belum menghadapi wakil-wakil unggulan dari Thailand, Jepang, maupun Tiongkok. 

Di samping itu kekalahan tersebut perlu dimaknai sebagai evaluasi untuk melecut semangat dan daya juang. Jangan sampai nasib buruk di Piala Suhandinata berlanjut di kategori individu. Sebagai tambahan Indonesia sudah lama menanti gelar individual ini setelah terakhir kali dimenangkan pasangan ganda campuran Edi Subaktiar/Melati Daeva Oktavianti pada 2012 silam di Chiba, Jepang.

“Dari kekalahan hari ini, mereka juga harus berlajar bagaiman mereka bisa bangkit dari kekalahan, karena seperti kita ketahui besok (5/11) kita masih akan bertanding lagi, dan setelah itu kami juga harus bersiap untuk nomor individual. Dan mudah-mudahan dengan pelajaran hari ini bisa membuat mereka lebih matang dalam menghadapi pertandingan-pertandingan yang akan datang,” tandas Fung. 

N.B

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun