Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Membaca Isyarat Bulu Tangkis Indonesia dari Bilbao

5 November 2016   21:35 Diperbarui: 6 November 2016   19:23 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gregoria Mariska/badmintonindonesia.org

Ajang Kejuaraan Dunia Junior (WJC) 2016 yang tengah berlangsung di Bilbao, Spanyol menjadi cerminan masa depan bulu tangkis Indonesia. Para pebulutangkis muda yang turun di kejuaraan tersebut adalah harapan Indonesia di masa datang. 

Kiprah mereka di ajang tersebut mengirimkan sinyal tentang arah bulu tangkis Indonesia, meski dalam perjalanan waktu banyak hal masih bisa terjadi. Namun setidaknya penampilan para pemain muda memberikan gambaran tentang hal-hal apa saja yang patut mendapat perhatian. 

Pada ajang tersebut bisa dipastikan setiap negara mengirim bibit-bibit muda terbaik. Tidak hanya untuk diasah dan ditempa, ajang tersebut juga menjadi panggung pertunjukkan kaderisasi atau regenerasi yang sedang berjalan di setiap negara.

Jumat (4/11) malam kemarin waktu Bilbao, langkah Indonesia dalam perburuan Piala Suhandinata terhenti di babak perempat final. Merah Putih kandas di tangan Negeri Jiran dengan skor 1-3.

Indonesia lebih dulu memimpin setelah pasangan ganda campuran Rinov Rivaldy/Apriani Rahayu sukses menjungkalkan Zi Heng Ooi/Pearly Koong Le Tan 18-21, 21-14, 21-14. Namun pitu kemenangan yang telah terbuka itu gagal dipertahankan di tiga partai berikutnya. Tiga partai berikutnya Indonesia harus mengakui keunggulan wakil-wakil dari negeri tetangga itu.

Chico Aura Dwi Wardoyo menyerah di tangan Zii Jia Lee. Tunggal putra kelahiran Jayapura, 15 Juni 1998 itu kalah dua game langsung 15-21, 11-21. Nasib serupa dialami tunggal putri masa depan Gregoria Mariska Tunjung. Pemain kelahiran Wonogiri itu keok dari Goh Jin Wei juga straight set 15-21 dan 14-21. 

Kekalahan Gregoria patut disebut. Sebab dara kelahiran Wonogiri, 11 Agustus 1999 menjadi salah satu tumpuan untuk mencuri poin sekaligus menyemangati rekan-rekannya. Ditambah lagi Gregoria pernah  membawa Merah Putih menang 3-2 atas Malaysia di Kejuaraan Asia Junior (AJC), Juli lalu.

Gregoria dan Goh bukan baru pertama kali bertemu. Keduanya setidaknya sudah dua kali bertemu sebelumnya. 

Pertemuan pertama terjadi di AJC. Saat itu Gregoria menang rubber set 18-21, 26-24 dan 21-15. Di Indonesian Masters pada  bulan September lalu, Goh sukses balas dendam dengan melibas Gregoria 23-25 dan 12-21. 

“Dia terpancing di game pertama, dia jadi kurang sabar sendiri. Dia jadi malah bingung saat lawan sulit dia matikan. Ini menjadi catatan tersendiri bagi Gregoria untuk kedepannya, karena di kemudian hari mereka pasti akan sering bertemu,” beber Sarwendah, pelatih Gregoria dikutip dari badmintonindonesia.org

 “Ini memang tidak seperti yang kami harapkan, tadi dia terlihat gampang menyerah. Saya pun sudah sampaikan ke Gregoria kalau tadi memang dia kurang berani ngadu, padahal dia latihannya sudah keras. Ini catatan untuk Gregoria sendiri,” lanjut Sarwendah. 

Di partai keempat, ganda putra Muhammad Fachrikar/Bagas Maulana gagal memperpanjang nafas Merah Putih. Menghadapi Tang Jie Chen/Wei Chong Man, Muhammad/Bagas bertekuk lutut dua game langsung 19-21 dan 17-21. 

Kekalahan telak ini cukup mengejutkan. Pasalnya di pertandingan sebelumnya yang dihelat pada pagi hari Indonesia tampil digadaya saat menghadapi tim kuat Korea Selatan. Anak-anak asuh Fung Permadi menang dengan skor meyakinkan 3-0. Namun penampilan kontra Negeri Ginseng itu seperti menjadi klimaks, padahal jalan menuju partai puncak masih beberapa tangga lagi.

 “Dalam dunia bulutangkis memang ada banyak hal tak terduga, tadi pagi kita bisa berhasil mengalahkan Korea dengan 3-0, ini kejutan yang menyenangkan dan malam ini kita juga agak surprise karena kita kalah, dan kalah pun seharusnya kita bisa sampai partai kelima,” beber Fung dikutip dari badmintonindonesia.org

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya di mana Indonesia setidaknya mampu melangkah hingga partai pamungkas, kali nasib berbicara lain. Menurut penilaian Fung, salah satu sebab yakni penampilan para pemain yang kurang maksimal. Beberapa strategi yang telah dipasang tak diterjemahkan secara baik di lapangan pertandingan.

Muhammad Fachrikar/Bagas Maulana/badmintonindonesia.org
Muhammad Fachrikar/Bagas Maulana/badmintonindonesia.org
“Di partai keempat penampilan pasangan Malaysia lebih baik, Fachrikar/Bagas penampilannya kurang maksimal kalau menurut saya. Ada beberapa strategi yang tidak bisa mereka terapkan,” lanjug Fung Permadi. 

Meski kandas di delapan besar, tim Indonesia masih berpeluang merebut posisi 5-8. Sabtu (5/11)  petang waktu Bilbao atau pukul 21.30  WIB, Indonesia akan menghadapi India yang di pertandingan sebelumnya kalah dari Thailand dengan skor tipis2-3.

Selain itu masih ada harapan bagi para pemain Indonesia untuk berjaya di nomor-nomor individu memperebutkan Piala Eye Level. Perburuan lima Piala Eye Level akan dimulai Selasa (8/11) hingga Minggu (13/11).

Peluang para pemain Indonesia untuk merebut trofi individual itu tetap terbuka lebar meski tantangan berat bakal menghadang. Kiprah mereka di partai beregu memberikan sedikit gambaran terkait para lawan yang akan dihadapi. Peta kekuatan lawan sudah sedikit tersingkap walau belum menghadapi wakil-wakil unggulan dari Thailand, Jepang, maupun Tiongkok. 

Di samping itu kekalahan tersebut perlu dimaknai sebagai evaluasi untuk melecut semangat dan daya juang. Jangan sampai nasib buruk di Piala Suhandinata berlanjut di kategori individu. Sebagai tambahan Indonesia sudah lama menanti gelar individual ini setelah terakhir kali dimenangkan pasangan ganda campuran Edi Subaktiar/Melati Daeva Oktavianti pada 2012 silam di Chiba, Jepang.

“Dari kekalahan hari ini, mereka juga harus berlajar bagaiman mereka bisa bangkit dari kekalahan, karena seperti kita ketahui besok (5/11) kita masih akan bertanding lagi, dan setelah itu kami juga harus bersiap untuk nomor individual. Dan mudah-mudahan dengan pelajaran hari ini bisa membuat mereka lebih matang dalam menghadapi pertandingan-pertandingan yang akan datang,” tandas Fung. 

N.B

Profil singkat para pemain Indonesia di JC 2016 (dari badmintondindonesia.org):

Tunggal Putra :

1. Chico Aura Dwi Wardoyo

Nama Panggilan: Chico

Tempat, Tanggal Lahir: Jayapura, 15 Juni 1998

TB/ BB: 179 cm/ 71 kg

Klub: Exist Jakarta

Prestasi: Juara Sirnas Palembang 2015, Juara Junior Masters 2015, Juara Sirnas Premier Jakarta Open 2016

2. Ramadhani Muhammad Zulkifli

Nama Panggilan: Zulfi

Tempat, Tanggal Lahir: Malang, 30 September 1998

TB/ BB: 167 cm/ 52 kg

Klub: Djarum Kudus

Prestasi: Juara Asean School 2015, Juara Sirnas Pontianak 2015, Finalis Sirnas Premier Jakarta Open 2016

 3. Ade Resky Dwicahyo

Nama Panggilan: Ade

Tempat, Tanggal Lahir: Kendari, 14 Mei 1998

TB/ BB: 171 cm/ 60 kg

Klub: Exist Jakarta

Prestasi: Juara Astec Open 2015, Semifinalis Sirnas Surabaya 2015, Juara Sirnas Riau 2015

 4. Gatjra Piliang Fiqillahi Cupu

Nama Panggilan: Gatjra

Tempat, Tanggal Lahir: Situbondo, 1 Mei 2000

TB/ BB: 168 cm/ 58 kg

Klub: Exist Jakarta

Prestasi: Juara Sirnas Riau 2015, Juara Sirnas Banjarmasin 2016, Juara Sirnas Premier Jakarta Open 2016

 Tunggal Putri :

1. Gregoria Mariska Tunjung

Nama Panggilan: Gregoria, Jorji

Tempat, Tanggal Lahir: Wonogiri, 11 Agustus 1999

TB/ BB: 165 cm/ 60 kg

Klub: Mutiara Bandung

Prestasi: Juara Jaya Raya Junior International Challenge 2015, Juara Indonesia International Challenge 2015, Finalis Beregu World Junior Championships 2014 dan 2015, Juara Singapore International Series 2015

 2. Desandha Vegarani Putri

Nama Panggilan: Vendha

Tempat, Tanggal Lahir: Karang Anyar, 18 Desember 1998

TB/ BB: 166 cm/ 60 kg

Klub: Djarum Kudus

Prestasi: Juara Sirnas Yogyakarta 2015, Juara Kejurnas 2015, Juara Sirnas Palembang 2015

3. Aurum Oktavia Winata

Nama Panggilan: Aurum, Njum

Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 4 Oktober 1999

TB/ BB: 167 cm/ 57 kg

Klub: Jaya Raya Jakarta

Prestasi: Juara Sirnas Magelang 2015, Juara Sirnas Surabaya 2015, Finalis Sirnas Jakarta Open 2015

4. Gabriela Meilani Moningka

Nama Panggilan: Bela, Momon

Tempat, Tanggal Lahir: Jayapura, 30 Juli 1999

TB/ BB: 165 cm/ 62 kg

Klub: Jaya Raya Jakarta

Prestasi: Semifinalis Sirnas Jawa Barat 2015 (dewasa), Semifinalis Malaysia International Challenge 2015, Semifinalis Bahrain International Challenge 2015

 Ganda Putra :

1. Andika Ramadiansyah 

Nama Panggilan: Rama

Tempat, Tanggal Lahir: Bogor, 6 Januari 1998

TB/ BB: 180 cm/ 65 kg

Klub: Djarum Kudus

Prestasi: Semifinal Walikota Surabaya International Series 2016 (Ganda Putra), Juara Junior Masters 2015 (Ganda Putra), Juara India Junior Challenge 2015 (ganda campuran), Juara Malaysia Junior Championships 2015 (ganda campuran)

2. Rinov Rivaldy

Nama Panggilan: Rinov

Tempat, Tanggal Lahir: Bekasi, 12 November 1999

TB/ BB: 173 cm/ 67 kg

Klub: Djarum Kudus

Prestasi: Juara Kejurnas 2015 (Ganda Campuran), Semifinal Walikota Surabaya International Series 2016 (Ganda Putra)

3. Bagas Maulana

Nama Panggilan: Bagas

Tempat, Tanggal Lahir: Cilacap, 20 Juli 1998

TB/ BB: 181 cm/ 79 kg

Klub: Djarum Kudus

Prestasi: Finalis Sirnas Bogor 2015, Finalis Sirnas Surabaya 2015, Juara Juara Sirnas Premier Jakarta Open 2016

4. Calvin Kristanto

Nama Panggilan: Calvin

Tempat, Tanggal Lahir: Sidoarjo, 16 Juni 1998

TB/ BB: 173 cm/ 71 kg

Klub: Djarum Kudus

Prestasi: Finalis Sirnas Bogor 2015, Finalis Sirnas Surabaya 2015, Juara Sirnas Premier Jakarta Open 2016

5. Muhammad Fachrikar

Nama Panggilan: Ikay

Tempat, Tanggal Lahir: Ternate, 26 Januari 1998

TB/ BB: 168 cm/ 65 kg

Klub: Jaya Raya Jakarta

Prestasi: Juara Jaya Raya Junior International Challenge 2015, Juara Kejurnas 2015, Finalis Sirnas Magelang 2015

6. Rizky Adam

Nama Panggilan: Adam 

Tempat, Tanggal Lahir: Banten, 21 Januari 2000

TB/ BB: 167 cm/ 59 kg

Klub: Candra Wijaya Badminton Club

Prestasi: Juara Candra Wijaya Mens Double Championships 2015, Juara Sirnas Yogyakarta 2015, Semifinalis Thailand Junior Championships 2016

 Ganda Putri :

1. Apriani Rahayu

Nama Panggilan: Apri

Tempat, Tanggal Lahir: Lawulo, 29 April 1998

TB/ BB: 163 cm/ 64 kg

Klub: Jaya Raya Jakarta

Prestasi: Juara Singapore International Series 2015, Juara Sirnas Premier Jakarta Open 2016, Juara Walikota Surabaya International Series 2016

2. Jauza Fadhilah Sugiarto

Nama Panggilan: Josa 

Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 16 April 1999

TB/ BB: 165 cm/ 60 kg

Klub: Jaya Raya Jakarta

Prestasi: Juara Singapore International Series 2015, Juara Sirnas Premier Jakarta Open 2016, Juara Walikota Surabaya International Series 2016

3. Mychelle Crhystine Bandaso

Nama Panggilan: Mychelle

Tempat, Tanggal Lahir: Tarakan, 1 Mei 1998

TB/ BB: 165 cm/ 54 kg

Klub: Djarum Kudus

Prestasi: Juara Kejurnas 2015 (ganda putri), Juara Italy Junior Championships 2015 (ganda putri), Juara Junior International Challenge 2015 (ganda putri), Juara India Junior Challenge 2015 (ganda campuran), Juara Malaysia Junior Championships 2015 (ganda campuran)

4. Serena Kani

Nama Panggilan: Seren

Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 7 September 1999

TB/ BB: 169 cm/ 62 kg

Klub: Djarum Kudus

Prestasi: Juara Kejurnas 2015, Juara Italy Junior Championships 2015, Juara Junior International Challenge 2015

5. Tania Oktaviani Kusumah

Nama Panggilan: Tania

Tempat, Tanggal Lahir: Bandung, 13 Oktober 1998

TB/ BB: 169cm/ 57 kg

Klub: Djarum Kudus

Prestasi: Juara Malaysia Junior International 2015 (Ganda Putri), Juara Junior Masters 2015 (Ganda Putri), Semifinalis Walikota Surabaya International Series 2016 (Ganda Putri)

 Ganda Campuran :

1. Amri Syahnawi 

Nama Panggilan: Amri

Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 8 November 1998

TB/ BB: 172 cm/ 68 kg

Klub: SKO Ragunan

Prestasi: Juara Sirnas Kalimantan Selatan Open 2016, Juara Sirnas Sulawesi Open 2016, Juara Sirnas Premier Jakarta Open 2016

2. Alfandy Rizki Putra Kasturo

Nama Panggilan: Cunay

Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 29 Maret 1999

TB/ BB: 170cm/65kg

Klub: Jaya Raya

Prestasi: Juara Singapore Youth U17 2015 (ganda putra), runner up Asia Youth U17 2015 (ganda campuran)

3. Yulfira Barkah

Nama Panggilan: Memet

Tempat, Tanggal Lahir: Medan, 4 Februari 1998

TB/ BB: 166 cm/60 kg

Klub: Mutiara Cardinal

Prestasi: Juara Singapore Singapore International Series 2016 (ganda putri), Juara Djarum Sirkuit Nasional Jawa Barat 2016 (ganda putri)

4. Vania Arianti Sukoco 

Nama Panggilan: Vania

Tempat, Tanggal Lahir: Surakarta, 28 Agustus 1998

TB/ BB: 165 cm/ 60 kg

Klub: Djarum Kudus

Prestasi: Juara Malaysia Junior International 2015 (Ganda Putri), Juara Junior Masters 2015 (Ganda Putri), Juara Kejurnas 2015 (Ganda Campuran)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun