- Kesempatan bagi klub-klub dari semua asosiasi untuk tampil di babak kualifikasi Liga Champions melalui liga domestik dan memenuhi syarat untuk kedua kompetisi tersebut.
- Liga Champions tetap mengalokasikan 32 tim di babak penyisihan grup yang bersaing mendapatkan 16 tiket ke fase knock. Demikian pula Liga Europa dengan 48 tim.
Berbagai perubahan tersebut mendapat beragam reaksi. Sepak bola Italia tentu menyambut positif kebijakan ini yang memungkinkan kompetisi di negaranya semakin kompetitif untuk mendapatkan jatah satu tiket lagi. Namun, seperti dikatakan koresponden BBC Richard Conway, perubahan tersebut akan mendatangkan kemarahan dari negara-negara kecil dengan liga-liga yang kecil.
"Ini akan menjadi tugas yang berduri. Klub besar Eropa telah menegosiasikan uang ekstra dan slot penyisihan grup dalam beberapa pekan terakhir, sebuah kudeta yang telah mendorong kemarahan dari banyak negara-negara kecil dan liga,”simpulnya.
Namun lanjut Richard, reaksi negatif tersebut tak akan berpengaruh besar karena Ceferin tidak sendirian. Selain mendapat mandat penuh, ia disokong pula oleh Jerman, Rusia, Perancis dan Italia, sejumlah negara besar yang telah memilihnya secara bulat.
Di samping itu, sosok yang masih aktis sebagai direktur di firma hukum keluarganya, datang dengan semangat perubahan, hal mana yang sedang dicari dan diimpikan negara-negara Eropa setelah cukup lama tenggelam dalam lingkaran persoalan.
Seperti kata presiden FIFA yang baru sekaligus tangan kanan Platini, Gianni Infantino, dalam komentarnya setelah Ceferin terpilih, bahwa era baru UEFA telah tiba dan babak baru bagi federasi sepak bola akbar tersebut akan dimulai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H