Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Presiden UEFA Terpilih dan Wajah Baru Sepak Bola Eropa

15 September 2016   08:21 Diperbarui: 15 September 2016   09:34 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kalah tentu tidak bagus, tetapi saya harus berterima kasih kepada semua orang untuk kampanye terbuka dan jelas ini,”tutur Van Praag.

Dengan besar hati, Van Praag pun meminta dukungan bagi presiden terpilih dengan alasan bahwa di antara mereka tidak ada sesuatu yang perlu dipertentangkan. Dalam istilahnya keduanya bukan musuh dan memiliki program dan arah kebijakan yang sama.

"Tapi hari ini demokrasi telah berbicara dan saya menghormati itu. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada negara-negara yang mendukung saya dari awal sampai akhir dan saya meminta mereka untuk berdiri di belakang Aleksander. Saya akan melakukan hal yang sama. Terserah dia, tetapi jika ia ingin meminta bantuan saya, saya selalu ada."

Michel Platini/gambar dari dailymail.co.uk
Michel Platini/gambar dari dailymail.co.uk
Agenda Perubahan

Seperti diisyaratkan Van Praag, Ceferin jelas-jelas menghendaki adanya perubahan di tubuh UEFA. Berbeda  sekaligus belajar dari pendahulunya yang masih membawa luka masa lalu dan rasa tidak puas-yang masih saja diungkapkan dalam 10 menit pidato perpisahan-, Ceferin ingin melakukan sejumlah pembenahan di antaranya  penekanan terhadap“Financial Fair Play” agar seluruh klub sepak bola Eropa lebih sehat secara finansial, persoalan pengaturan pertandingan, keamanan dan keselamatan serta rasisme.

Sambil menanti strategi nyata dari ikhtiar perubahan yang dijanjikan, reformasi yang sudah nyata di antaranya terkait Liga Champions. Bahkan poin ini disebut sebagai prioritas pertamanya. Dengan sendirinya ia akan dengan senang hati menindaklanjuti kesepakatan klub-klub Eropa dan pihak UEFA bulan lalu tentang perubahan aturan di Liga Champions dan Liga Europa.

"Ini akan menjadi hal pertama yang ditangani. UEFA adalah organisasi yang sangat baikdan kuat. Tanpa pemimpin dalam waktu lama itulah persoalan yang terjadi pada kami. Kami harus berbicara dan berdialog dengan klub dan saya pikir hal itu dapat diatasi,"ungkapnya mantap.

Kesepakatan yang baru tercapai itu terkait jatah tiket, sistem penghitungan poin koefisien dan distribusi hadiah Liga Champions yang mulai berlaku sejak musim 2018/2019 hingga 2020/2021. Terkait jatah tiket, disepakati bahwa empat tim teratas dari empat liga dengan koefisien tertinggi menurut UEFA akan langsung lolos ke gase grup tanpa melewati babak kualifikasi.

Sistem baru tersebut jelas menguntungkan Liga Serie A itala yang sejak 2012/2013 hanya kebagian jatah tiga tiket. Italia kalah bersaing dari Jerman, Inggris dan Spanyol yang menghuni tiga besar dengan koefisien tertinggi sekaligus berhak mengirim empat wakil. Bila dalam dua tahun ke depan Italia mampu bertahan di empat besar maka otomatis mendapat tambahan satu tiket lagi.

Berikut sejumlah poin penting dalam perubahan aturan adalah (versi ringkas ini diambil dari Juara.Net):

  • Juara Liga Europa berhak lolos otomatis ke fase grup Liga Champions. Sebelumnya, tim terkait bisa saja ambil bagian dahulu di babak play-off.
  • Empat tim teratas dari asosiasi yang menghuni empat besar akan lolos otomatis ke fase grup Liga Champions.
  • Rincian detail untuk dua kompetisi ini akan dirampungkan pada akhir 2016.
  • Ada sistem baru untuk koefisien klub. Klub akan dinilai berdasarkan catatan masing-masing. Jadi, ada penghapusan kontribusi poin dari asosiasi terkait.
  • Kesuksesan historis di kompetisi ini juga bakal dihitung dalam koefisien.
  • Ada peningkatan distribusi finansial untuk klub di dua kompetisi.
  • Ada empat pilar terkait distribusi finansial, yaitu biaya awal, performa di kompetisi, koefisien klub, dan market pool.

Sementara itu aturan yang tidak mengalami perubahan (dikutip dari uefa.com):

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun