Pertemuan Mourinho dan Guardiola bukan pertemuan biasa. Keduanya dikenal dan mendaku sebagai pelatih beken dengan riwayat kesuksesan yang gilang gemilang. Guardiola tercatat enam kali membawa timnya menjadi juara liga dalam tujuh musim sebagai manajer dan secara keseluruhan sudah menuai 12 trofi. Sementara Mourinho telah memenangkan Liga Champions bersama FC Porto dan meraih gelar domestik di tiga negara berbeda san keseluruhan sudah mengoleksi 18 gelar.
Pertemuan kembali di Liga Inggris adalah yang kedua kalinya setelah sebelumnya sama-sama berkarir di La Liga Spanyol. Guardional yang lebih dulu di Spanyol bersama klub masa kecilnya Barcelona mulai terlibat persaingan dengan Mourinho yang digaet seteru abadinya Real Madrid dari Inter Milan pada musim 2010/2011. Bahkan sejak Barcelona bertemu Inter di semi final Liga Champions setahun sebelumnya, api persaingan di antara mereka sudah mulai membara. Perang urat syarat hingga perang mulut kemudian kerap mewarnai pertemuan mereka yang terhitung berjumlah 16 kali dengan 7 dari antaranya menjadi milik Guardiola.
Pertandingan ini menjadi semakin panas dengan kehadiran Ibrahimovic. Sosok tinggi-besar yang menjadi idola Mourinho, pernah memiliki kisah buruk bersama Guardiola. Otobiografi I am Zlatan(2014) menjadi tempat curahannya atas riwayat buruk bersama Guardiola saat mereka bersama di Barcelona.
Zlatan dan Guardiola pernah berseteru, baik secara tersembunyi maupun terang-terangan. Sikap Guardiola yang dianggap menganakemaskan Lionel Messi, tak hanya membuat Zlatan sakit hati lantas meninggalkan Nou Camp, juga meninggalkan kesan dan cap buruk pada pelatih asal Spanyol itu. Secara sarkastik, Zlatan menilai mantan pelatihnya itu sesungguhnya bukan seorang manusia.
“Mourinho menyalakan ruangan, Guardiola menutup tirai,”demikian analogi Ibrakadabra, julukan Ibrahimovic untuk kedua pelatih itu.
Kini bersama Mourinho, keduanya tak hanya besama sebagai satu tim, tetapi juga sebagai satu kubu untuk melawan Guardiola. Alih-alih memanaskan pertandingan, Guardiola dan Mourinho memilih tenang. Bahkan mereka dianggap telah berdamai sejak pertemuan para manajer Liga Inggris beberapa waktu lalu. Jelang pertandingan keduanya malah saling memuji dan Guardiola tak segan menanti undangan minum segelas anggur dari Mourinho selaku tuan rumah.
"Tentu saja saya akan menerima segelas anggur setelah pertandingan jika dia mengajak saya,"ungkap Guardiola yang sebelumnya melatih Bayern Muenchen dikutip dari BBC.com
"Mereka memiliki manajer yang sangat baik. Mereka selalu memiliki pemain yang sangat baik dan membeli lebih banyak. .. Mereka adalah penantang gelar dan Anda harus menghormati mereka,"timpal Mourinho pada kesempatan berbeda.
Terlepas dari aroma persaingan di antara pelatih dan pemain, dan jauh dari konklusi untuk juara liga di akhir musim, laga ini sungguh menarik dinanti. Kedua tim tampil dengan komposisi para pemain bintang yang harga keseluruhan diperkirakan lebih dari 600 juta poundsterling. Harga kedua tim lebih mahal ketimbang El ClasicoMadrid dan Barcelona pada November 2015 senilai 591 juta poundsterling.