Namun demikian, mantan dekan termuda di Universitas Indonesia ini, tak terbebani dengan tugas berat itu. Di satu sisi, ia tak bekerja sendirian. Selain tim kerja, pihak yang diharapkan turut berkontribusi adalah para blogger. Pada kesempatan itu Bambang sangat mengapresiasi kehadiran Kompasianer yang dinilai cukup berpengaruh di masyarakat.
Ia pun berharap para Kompasianer turut mewartakan kerja Bappenas dengan menghembuskan informasi-informasi positif.
“Jangan pengaruhi masyarakat bahwa seharusnya Indonesia kayak Jerman sekolah gratis, kesehatan gratis. Tetapi gak ngomong bahwa mereka di sana pajak tinggi.”
Saya bersyukur bahwa malam itu bisa bertemu dengan salah satu Kompasianer yang berasal dari Aceh, Pak Muhamad Syukri. Ia rela datang jauh-jauh agar bisa mendengar Bambang Brodjonegoro dan menguatarakan pertanyaan secara langsung. Diharapkan pula Pak Syukri bisa mewartakan kabar positif itu ke Negeri Serambi Mekah.
Pendahulunya, Sofyan Djalil mengakui bahwa posisi baru ini sangat tepat untuk Bambang yang mendapat Anugerah Bintang Mahaputra dari Presiden pada 13 Oktober 2014 serta mendapat kepercayaan tambahan sebagai chief investment officer dari Presiden Jokowi.
“Paling tidak sudah bisa memahami dua sisi, perencanaan di satu sisi dan penganggaran di sisi lain. Semoga dengan latar belakang tadi bisa menjadi nilai tambah,”aku eks Mahasiswa Berprestasi UI 1989 itu.
Akhirnya kita berharap di bawah kendali Bambang Brodjonegoro, Bappenas mampu menerjemahkan tugas dan tanggung jawab pelik dan penting di "rumah setan" itu sesuai dengan tagline-nya yakni berdasarkan skala prioritas, tidak egois, kritis, namun tetap memakai hati atau mengedapankan perasaan.
Selamat bekerja Pak Bambang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H