Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyingkap Kerja Penting Bambang Brodjonegoro di “Rumah Setan”

5 September 2016   00:27 Diperbarui: 5 September 2016   08:38 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Bappenas yang merupakan bekas markas besar gerakan Freemasonry oleh Adolf Heuken dinilai masih menyimpan misteri sejarah. Gambar dari penarevolusi.wordpress.com.

Namun demikian, mantan dekan termuda di Universitas Indonesia ini, tak terbebani dengan tugas berat itu. Di satu sisi, ia tak bekerja sendirian. Selain tim kerja, pihak yang diharapkan turut berkontribusi adalah para blogger. Pada kesempatan itu Bambang sangat mengapresiasi kehadiran Kompasianer yang dinilai cukup berpengaruh di masyarakat.

Ia pun berharap para Kompasianer turut mewartakan kerja Bappenas dengan menghembuskan informasi-informasi positif.

 “Jangan pengaruhi masyarakat bahwa seharusnya Indonesia kayak Jerman sekolah gratis, kesehatan gratis. Tetapi gak ngomong bahwa mereka di sana pajak tinggi.”

Saya bersyukur bahwa malam itu bisa bertemu dengan salah satu Kompasianer yang berasal dari Aceh, Pak Muhamad Syukri. Ia rela datang jauh-jauh agar bisa mendengar Bambang Brodjonegoro dan menguatarakan pertanyaan secara langsung. Diharapkan pula Pak Syukri bisa mewartakan kabar positif itu ke Negeri Serambi Mekah.

Muhamad Syukri, Kompasianer asal Aceh turut hadir dalam nangkring bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas. Pada sesi tanya jawab Pak Syukri mendapat kesempatan berpendapat dan bertanya pertama. Gambar dari @agunghan
Muhamad Syukri, Kompasianer asal Aceh turut hadir dalam nangkring bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas. Pada sesi tanya jawab Pak Syukri mendapat kesempatan berpendapat dan bertanya pertama. Gambar dari @agunghan
Di sisi lain, Bambang memiliki kapasitas mumpuni (profil lengkap di sini). Pengalaman yang cukup di bidang keuangan (di antaranya sebagai mantan Menteri Keuangan setelah sebelumnya menjabat wakil Menteri Keuangan) dilengkapi dengan latar belakang akademik yang kuat. Putra bungsu mantan rektor UI Soemantri Brodjonegoro itu diakui keandalannya dalam bidang ilmu ekonomi regional, desentralisasi fiskal, keuangan negara, ekonomi pembangunan, ekonomi perkotaan dan transportasi serta analisis pengambilan keputusan.

Pendahulunya, Sofyan Djalil mengakui bahwa posisi baru ini sangat tepat untuk Bambang yang mendapat Anugerah Bintang Mahaputra dari Presiden pada 13 Oktober 2014 serta mendapat kepercayaan tambahan sebagai chief investment officer dari Presiden Jokowi.

 “Paling tidak sudah bisa memahami dua sisi, perencanaan di satu sisi dan penganggaran di sisi lain. Semoga dengan latar belakang tadi bisa menjadi nilai tambah,”aku eks Mahasiswa Berprestasi UI 1989 itu.

Akhirnya kita berharap di bawah kendali Bambang Brodjonegoro, Bappenas mampu menerjemahkan tugas dan tanggung jawab pelik dan penting di "rumah setan" itu sesuai dengan tagline-nya yakni  berdasarkan skala prioritas, tidak egois, kritis, namun tetap memakai hati atau mengedapankan perasaan.

Selamat bekerja Pak Bambang.

Foto bersama para Kompasianer bersama Bambang Brodjonegoro seusai acara dialog/@bappenas.
Foto bersama para Kompasianer bersama Bambang Brodjonegoro seusai acara dialog/@bappenas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun