Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Menulis Itu seperti Lidah dan Rasa

24 Juni 2016   15:51 Diperbarui: 24 Juni 2016   21:09 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yayat (kiri) dan Yos Mo, sang moderator/gambar dari facebook Rahab Ganendra.

“Semula saya berpikir nonton langsung itu ribet, belum lagi butuh biaya. Mending nonton di TV,”

Yayat pun menyiapkan segala sesuatu sendirian mulai dari mencari informasi tentang akomodasi, harga tiket, hingga penginapan. Belum lagi saat berada di Malaysia, ia masih harus berjuang untuk bisa bertemu dengan sang idola. Semua itu benar-benar tak segampang membalikkan telapak tangan.

“Pagi-pagi jam 04.30 pagi teman udah ketuk kamar agar bisa segera sampai ke acara tanda tangan rider. Berangkat jam 7 dan baru mulai antri jam 11,” ungkapnya.

Namun, Vale bukan milik Yayat seorang. Dari pengakuannya saat mensambangi Sepang, dominasi fans Rossi terlihat jelas. “Jangan salah di Sepang pemandangan 70 persen berwarna kuning,” Tak heran bila Ia harus berjuang dengan ribuan orang untuk mendapat tempat terdepan. Bahkan untuk hal itu ia hampir jatuh pingsan.

“Jam 10 kami dapat kabar Vale tidak bisa melayani tanda tangan di tempat itu,” ungkap Yayat dengan raut sesal yang tampak masih terpelihara hingga kini.

Yayat tak kapok saat peristiwa tak mengenakkan kembali terjadi pada sesi pit line walk. Ia harus berjuang berdesak-desakan dengan 1.500 orang demi mendapatkan tempat terdekat dengan pagar pembatas agar bisa melihat Vale dari dekat.

“Udah nyelip masuk dekat pagar tetapi Vale tidak keluar. Setelah satu jam menanti baru diberitahukan oleh Dorna (penyelenggara MotoGP),” kisah Yayat.

“Sebagai gantinya motor Vale dikeluarkan. Mungkin sebagai bentuk hiburan kepada ribuan orang yang telah menanti.”

Perjuangan demi perjuangan untuk bertemu sang idola akhirnya terwujud setahun kemudian. Dengan proses yang kurang lebih sama, Yayat pun bisa melihat dari dekat sang idola.

“Tak bisa berkata-kata. Unforgettable,” beber Yayat dengan wajah berseri-seri.

Tak hanya berburu kesempatan saat musim balap di Sepang tiba. Yayat juga menunjukkan kecintaannya pada sang idola dengan turut membentuk komunitas fans Valentino Rossi yang tergabung dalam persekutuan Fan Club Valentino Rossi Indonesia (FCVRI) pada 16 Feruari 2014, tepat di hari ulang tahun Rossi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun