Perkembangan jurnalisme dan pers pada masa penjajahan sangatlah sulit.Â
Pembatasan secara ketat pers dan pemaksaan untuk mengikuti kepentingan pemerintahan Jepang pada waktu itu.
Era Pasca Kemerdekaan (Orde Lama)
Pada pasca kemerdekaan, Indonesia masih belum stabil dan terancam kedaulatannya oleh pihak-pihak luar.
Saat itu, surat kabar digunakan sebagai alat pendorong semangat dan motivasi para pejuang untuk melawan penjajah.
Surat kabar memegang peranan krusial sebagai sumber informasi bagi masyarakat Indonesia sekaligus menghindari sebaran propaganda media Belanda.
Namun setelah kedudukan Indonesia mulai stabil dan menguat kedaulatannya, fungsi pers justru berubah arah.
Surat kabar justru mulai dimanfaatkan sebagai senjata politik yang bertujuan menyerang lawan politik sehingga dapat memperoleh kekuasaan di badan pemerintahan Indonesia yang baru.Â
Banyak surat kabar yang dibredel karena dianggap melawan pemerintah saat itu, dan tak sedikit wartawan yang ditangkap karena dianggap mengancam pemerintahan.
Parahnya kondisi pers saat itu membuat tanggal 1 Oktober 1958 dianggap sebagai tanggal matinya kebebasan pers di Indonesia dengan semakin banyaknya jumlah surat kabar yang dipaksa tutup dan wartawan ditangkap.Â