Mohon tunggu...
charla SusantiSE
charla SusantiSE Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja sebaga Pegawai Negeri Sipil

AnalisPertahanan Negara Ahli Muda Setditjen Pothan Kemhan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kebijakan Publik dalam Rangka Pertahanan Nirmiliter Guna Menghadapi Ancama Non Militer

23 Agustus 2022   10:20 Diperbarui: 23 Agustus 2022   10:21 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sebagai WNI yang baik, tentu saja kita harus melakukan upaya bela negara seperti yang tertuang dalam UUD 1945. Dasar hukum bela negara sendiri bisa kita lihat pada UUD 1945 Pasal 27 Ayat (3). Menurut UUD tersebut, setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya mempertahankan keutuhan NKRI, baik lewat pertahanan militer maupun pertahanan nirmiliter.

Mengenal Pertahanan Non Militer

Pertahanan non militer kerap disebut juga sebagai nirmiliter. Kekuatan pertahanan negara ini dibangun dalam kerangka yang lebih sederhana, yakni dengan pembangunan nasional untuk menghadapi aneka ancaman non militer. Fokus utama dari pertahanan non militer adalah mencapai kesejahteraan sosial.

Lapisan pertahanan ini terdiri dari aneka organisasi keamanan untuk keselamatan masyarakat banyak, misalnya penanganan bencana alam atau kegiatan kemanusiaan lainnya. Selain itu, pertahanan non militer juga mencakup psikologi pertahanan, ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan masih banyak lagi yang berkaitan dengan kesadaran warga negara dalam membela negara.

Inti dari jenis pertahanan ini adalah pertahanan non fisik yang tidak mengerahkan senjata layaknya TNI dan Polri. Pada pertahanan non militer, faktor ideologi, politik, pengetahuan, keahlian, dan kecerdasan menjadi prioritas utama.

Jenis Ancaman Non Militer

Indonesia mempersiapkan pertahanan nirmiliter secara sengaja untuk menghadapi aneka tantangan dan ancaman non militer. Jenis ancaman non militer beraneka ragam dan umumnya bersifat abstrak. Berikut beberapa ancaman non militer yang sering mengganggu kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Bidang Sosial Budaya

Ancaman non militer pertama datang dari bidang sosial budaya. Biasanya, penyebab dari ancaman ini berkaitan dengan isu sosial, seperti kebodohan, kemiskinan, ketidakadilan dalam masyarakat, dan kesenjangan. Contoh dari ancaman non militer bidang sosial budaya adalah:

Munculnya Gaya Hidup Konsumtif

Gaya hidup konsumtif merupakan sifat pemborosan atau menggunakan uang untuk membeli barang secara berlebihan. Biasanya, orang dengan gaya hidup seperti ini terpengaruh dari lingkungan dan hanya mengikuti gengsi semata. Gaya hidup konsumtif bisa menimbulkan kesulitan di kemudian hari.

Gaya Hidup Westernisasi

Masuknya budaya barat ke Indonesia sebenarnya cukup bagus dalam beberapa bidang. Namun, sayangnya masih banyak masyarakat yang tidak mampu menyaring hal positif dan justru mengambil nilai negatifnya. Bisa kita lihat, terutama di kota besar seperti Jakarta, masyarakat mengenakan pakaian minim yang bertolak belakang dengan norma dan moral bangsa Indonesia.

Sifat Hidup Hedonisme

Gaya hidup hedonisme sebenarnya hampir sama dengan konsumtif. Namun, yang membedakan hanyalah sifat hedonisme melanggar norma di masyarakat. Contoh hidup hedonisme adalah mabuk-mabukan, pergaulan bebas, pesta terlarang, dan masih banyak lagi.

Munculnya Sifat Individualis

Bangsa Indonesia sangat mengedepankan nilai gotong-royong. Ancaman dalam bidang non militer bisa berupa sifat individualis, dimana seseorang lebih mementingkan diri sendiri daripada orang lain. Jika dibiarkan, sifat individualis ini bisa berkembang semakin parah menjadi rela melakukan apa saja demi menyingkirkan orang lain.

Bidang Politik

Kita pasti sudah sering mendengar aneka masalah politik yang terjadi di Indonesia. Misalnya saja, tindakan kudeta, perang, saudara, tindakan provokasi antar masyarakat kelompok, dan blokade politik. Selain itu, marak juga tindakan separatisme, yakni memisahkan diri dari wilayah tertentu.

Bidang Teknologi Informasi

Perkembangan teknologi dan informasi tentu berpengaruh dalam kemajuan bangsa Indonesia.    Namun,    perkembangan ini harus kita hadapi secara positif.

Sayangnya, banyak orang yang malah menyalahgunakan teknologi informasi untuk hal yang tidak baik. Pertahanan nirmiliter perlu kita lakukan untuk mengatasi penipuan lewat sosial media, penyebaran konten pornografi, dan masih banyak lagi.

Bidang Ekonomi

Masalah perekonomian tampaknya masih menjadi tantangan terbesar bagi masyarakat Indonesia dan jajaran pemerintah. Berikut beberapa ancaman dalam bidang ekonomi:

Perekonomian Indonesia berada di bawah kuasa negara lain dengan

pembagian keuntungan yang tidak merata

Sistem ekonomi yang kurang mumpuni

Terjadinya inflasi, sehingga menyebabkan perubahan mekanisme pasar

Penyelundupan barang-barang terlarang pada perdagangan bebas

Meningkatnya angka kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial

Ketergantungan kepada pihak asing, baik dalam sistem ekonomi maupun

Perdagangan

Bidang Kesehatan

Ancaman yang terakhir ini paling terasa belakangan ini, yakni bidang kesehatan. Pandemi Covid-19 yang menyerang Indonesia dan negara lainnya beberapa tahun terakhir tentu menjadi ancaman yang mengintimidasi keselamatan warga negara dan kedaulatan negaranya.

Strategi Pertahanan Nirmiliter Guna Menghadapi Ancaman Non Militer

Pertahanan non militer menjadi kewajiban seluruh warga negara guna mempertahankan kesatuan dan kedaulatan bangsa. Kita bisa memulainya dengan cara sederhana, seperti:

Meningkatkan Pelayanan Kesehatan

Pada tahun 2020 awal, penyebaran Covid-19 membuat masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa. Angka penularan dan kematian yang sangat tinggi membatasi pergerakan warga, sehingga tidak bisa menghirup udara bebas.

Akhirnya, bangsa Indonesia menetapkan Covid-19 sebagai ancaman non militer berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020. Dalam menghadapi ancaman ini, perlu penanganan khusus yang melibatkan banyak tenaga medis dari seluruh penjuru Indonesia.

Mengatasi hal ini, pemerintah juga terus mengembangkan pelayanan kesehatan. Banyak rumah sakit yang secara khusus diubah menjadi lokasi karantina. Berkat kekompakan dan kerja keras dari tenaga medis dan seluruh lapisan masyarakat, akhirnya pandemi di Indonesia mulai melandai.

Mempelajari Teknologi

Tak dapat dipungkiri, kemajuan teknologi terus berkembang pesat. Sebagai masyarakat yang modern, tentu kita harus mengikuti perkembangan zaman dengan mempelajari aneka teknologi. Jika tidak, bisa saja kita tergantikan oleh robot atau alat canggih.

Keterbelakangan teknologi juga bisa membuat bangsa Indonesia tertinggal dari bangsa lain. Ada banyak teknologi yang bisa kita pelajari, misalnya kecerdasan buatan. Teknologi juga membantu manusia dalam memanfaatkan energi baru demi keberlangsungan hidupnya.

Menjunjung Sikap Toleransi

Pertahanan nirmiliter yang paling penting adalah toleransi. Kita hidup di bangsa yang penuh keanekaragaman, baik dalam bidang sosial, ekonomi, budaya, maupun agama. Maka dari itu, kita harus menjunjung sikap toleransi.

Masih banyak masyarakat yang mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan. Bahkan, ada juga yang menjelek-jelekkan golongan lain dan memprovokasi masyarakat. Jika terus seperti itu, tentu bangsa kita bisa terpecah belah.

Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur

Demi kesejahteraan bersama, infrastruktur dalam negeri juga perlu diperbaiki. Pemerintah sendiri terus mengeluarkan kebijakan publik mengenai pembangunan infrastruktur. Perlahan tapi pasti, jalan aspal mulai dibenahi, jembatan penyeberangan dan marka lalu lintas mulai dibangun, dan masih banyak lagi.

Pembangunan infrastruktur ini harus bersifat merata di semua daerah Indonesia. Tak bisa disepelekan, infrastruktur memang menjadi pondasi bagi Indonesia untuk menjadi negara yang lebih maju.

Meningkatkan Kualitas SDM

Manusia menjadi komponen utama dalam keberlangsungan bangsa. Kualitas sumber daya manusia bisa meningkat dengan pelatihan sesuai bidang dan bakat masing-masing. Selain itu, juga bisa melalui pendidikan dan pembinaan.

Bukan hanya dari pengetahuan, menjadi manusia berkualitas juga harus seimbang dengan akhlak yang bagus. Maka dari itu, kita juga harus memperhatikan aspek spiritual dan budi pekerti.

Menjadi bangsa yang maju memang bukanlah hal yang mudah. Apalagi, dengan adanya banyak tantangan militer maupun non militer. Namun, bukan berarti kita menyerah dan pasrah.  Sebaliknya, mari kita perkuat pertahanan nirmiliter dan militer demi menunjang keberlangsungan bangsa.

==============================

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun