Mohon tunggu...
Chantika NurAsyfa
Chantika NurAsyfa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Blog/situs pribadi

Chantika Nur

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Irian dan Putra Mahkotanya

16 November 2021   17:56 Diperbarui: 16 November 2021   18:03 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari konferensi pun tiba. Di dalam ruangan itu terdiri dari 39 orang dari 15 daerah dari Kalimantan dan Timur besar. Konferensi ini berlangsung kurang lebih sekitar 10 hari. Selama 10 hari itu, para peserta konferensi terpecah menjadi dua kubu, kubu pro-republik dan pro-federal.

Saat Van Mook membacakan pidatonya, isi pidato itu berisikan bahwa penting jika negara-negara dalam federasi Indonesia ditempatkan dalam posisi untuk memerintah wilayah sendiri.

Awalnya para delegasi setuju bahwa kolonialisme tidak boleh kembali ke Indonesia. Akan tetapi, seiring konferensi berjalan, rasa ragu atas usulan pembentukan Negara Indonesia Timur muncul. Tentunya gagasan ini tidak boleh diteruskan sebelum mendengarkan pendapat dari rakyat di Jawa dan Sumatera.

Ditengah hiruk piuknya konferensi, Frans memiliki sebuah opini yang harus disampaikannya.

"Disini sa akan mengusulkan sebuah nama untuk mengganti nama Papua. Nama ini adalah Irian. Irian berasal dari bahasa Biak berarti semangat persatuan masyarakat agar tidak takut ditangan Belanda." Ucap Frans tanpa ragu

Para peserta konferensi awalnya amat ragu, tetapi usulan ini harus menunggu dari jawaban beberapa pihak lain juga. Kembali pada usulan skenerio pembentukan Negara Indonesia Timur.

"Saya setuju atas usulan negara Indonesia timur. Kita sebagai sama-sama orang yang memiliki darah timur asli harus bersatu untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia." Ucap salah satu peserta

Frans buru-buru menyanggahnya

"Saya tidak setuju atas usulan itu, saya menolak itu, kenapa? Karena nantinya negara ini akan terbagi menjadi beberapa bagian, yang pada akhirnya negara ini dapat berpecah belah kembali dan dapat membuka celah masuknya penjajahan kembali ke negeri ini. Ini sama hal nya seperti sekarang saat kita sedang berdiskusi. Saat diskusi ini orang orang terbagi menjadi beberapa kubu kita tidak dapat mencapai keputusan bersama." Ucap Frans

Ruangan konferensi menjadi sangat berisik semenjak Frans mengutarakan pendapatnya, banyak dari peserta yang setuju atas opini yang telah diberikan Frans. Akan tetapi hasil diskusi ini harus menunggu hasil pendapat-pendapat masyarakat Jawa dan sumatera.

Dua tahun berlalu dengan begitu cepat, setelah menghadiri Konferensi Malino Frans kembali ke Biak dengan rencana yabg besar. Ia merencanakan untuk melawan Belanda, ia mengajak rakyat Biak untuk lebih berani menghadapi Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun