Tempat kopi selalu memberikan pelayanan yang sangat baik, entah dengan memberikan view tempat yang menenangkan pikiran dan batin atau memberikan rasa minuman kopi yang enak sehingga kita dibuat candu.
Proses penjajahan ini, dilakukan secara terselubung dengan memanfaatkan kesenangan dari masyarakat dan mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan.Â
Mereka dengan mudahnya membuat kalian datang kembali ketempatnya untuk mendapatkan informasi yang baru setiap harinya. Disamping itu, mereka terus menggerus sumber daya yang kalian punya.
Banyaknya tempat-tempat kopi yang bermunculan membuat masyarakat tak berkutik, seolah-olah strategi yang mereka tetapkan sangat hebat.Â
Lalu, dengan cara itulah tempat-tempat kopi membuat para masyarakat mendatanginya. Kalian pasti pernah berpikir, mengapa setiap kegiatan rapat sebagian dilakukan ditempat kopi, lalu kegiatan lainnya juga dilakukan ditempat kopi.Â
Dikarenakan mereka telah mengendalikan pikiran masyarakat, dengan melakukan rapat di tempat kopi merupakan sebuah hal yang sangat menghemat sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat. Disamping itu mereka juga memberikan lantunan yang membuat kita terhibur dan merasa bahagia karena sudah datang ketempat kopi tersebut.
Hal inilah yang membuat secara tidak langsung kehidupan kita diinvansi oleh si kopi ini, mereka melaksanakan strategi yang sangat senyap dan tenang sehingga kita tidak menyadarinya. Padahal, mereka memiliki tujuan yang lain ialah ingin menguasai sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat.
Hari Ini, Kopi Sudah Menguasai Tubuh Manusia
Apakah kalian percaya bahwa tubuh kalian benar-benar merdeka? Apakah tubuh kalian benar-benar bisa menahan segala nafsu yang ada? Saya rasa tidak. Mengapa demikian?Â
Karena tubuh secara automatis meminta untuk memenuhi kebutuhannya agar mereka tenang. Hal ini diakibatkan oleh perilaku kita yang secara sadar atau tidak sadar membuat tubuh kita selalu lapar dan selalu meminta agar kebutuhannya terisi penuh.Â
Hal di atas merupakan sebuah pertanyaan yang selalu terlintas dipikiran saya. Bagaimana tidak? Tubuh yang seharusnya bisa manusia kendalikan secara penuh nyatanya tidak benar-benar bisa kendalikan, malahan tubuh yang mengendalikan kita.