Mohon tunggu...
chandra krisnawan
chandra krisnawan Mohon Tunggu... SWASTA -

pekerja logistic di Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

103 Tahun Perjalanan Penuh Makna Sampoerna

15 Desember 2016   12:11 Diperbarui: 22 Desember 2016   13:41 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam perjalanannya, nama perusahaan ini berubah dari NVBM Handel Maatschapij Sampoerna menjadi Hanjaya Mandala Sampoerna. Sebagian besar sahamnya dimiliki Philip Moris International.

Berbagai macam kendala mulai dari internal, seperti peralihan antargenerasi maupun eksternal seperti kondisi sosial-politik yang belum stabil pascakemerdekaan telah dilalui oleh perusahaan ini.

Eksistensinya bukan sekadar seberapa kuat badai dan seberapa besar gelombang yang bisa dilalui oleh perusahaan ini. Melainkan terletak pada seberapa banyak anak bangsa yang telah berkarya di atas perahu yang bertahan di tengah berbagai macam terpaan badai dan gelombang.

Artinya, Sampoerna telah menjadi penopang kehidupan banyak rumah tangga, baik yang terlibat langsung maupun tidak.

Karena itu, menyaksikan ratusan karyawan pada HUT ke-103 Sampoerna 29 Agustus 2016 membuat saya berpikir, betapa kegigihan Liem Seeng Tee melahirkan Sampoerna telah membuat karyanya menjadi tulang punggung ekonomi keluarga ribuan karyawannya hingga kini.

Maka itu, kita harus bangga Sampoerna berada di tengah-tengah kita karena eksistensinya telah menjadi tulang punggung ekonomi bagi sekian banyak keluarga dari generasi ke generasi.

Sampoerna telah menjadi monumen hidup sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan di bidang ekonomi. Selama lebih dari satu abad, perusahaan ini menjadi bagian tak terpisahkan bagi kehidupan bangsa Indonesia, terutama bagi karyawannya.

Surabaya, 30 Agustus 2016

---

Catatankaki:

  1. Purnawan Basundoro, Situs Industri Kota Surabaya: Warisan dari Masa Kolonial sampai Awal Kemerdekaan.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun