yang sanggup gali ke dasar bumi
Â
Dua
selalu seperti kau tatap dasar sumur
sisir kembali jejak langkah
waktu tinggalkan taman keputren
tuju penggalian tempat keramat
yang kini jadi tungku pengikat
lambaikan selendang hijau
lelap gelisah mimpi
dari abad-abad lewat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!