Mohon tunggu...
Chandra RahayuningTiyas
Chandra RahayuningTiyas Mohon Tunggu... Guru - GURU PRODUKTIF TATA BOGA/SMKN 2 TRENGGALEK

Perjalanan saya sampai saat ini . Berawal dari kesukaan saya memasak dan membuat kue sejak SLTP, Saya melanjukan ke jenjang SMK tepatnya di SMKN 2 Ponorogo dengan jurusan Pariwisata setelah saya dari SMK saya melatih skill saya dan saya sekolah di D1 MAPINDO (MANAJEMEN PARIWISATA INDONESIA ) ,saya mengambil food & beverage service disitu saya memperdalam keahlian saya, dengan berjalannya waktu saya alhamdulilah iterviw disebuah hotel bintang 4 diSurabaya tepatnya di Garden Palace hotel dari tahun 2003 -2009, dijeda tahun tersebut alhamdulilah atasan saya inggin saya mengembangkan diri dan mengizinkan saya menempuh pendidikan selanjutnya di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya mengambil Fakultas Keguruan/FKIP TATA BOGA sampai tahun 2008, 2009 ada pendaftaran CPNS alhamdulilah saya lolos seleksi ..dan saya harus meninggalkan keahliah saya dibidang practici untuk mengabdikan diri didunia pendidikan hingga saat ini .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi_Modul 3.3_ Chandra Rahayung Tiyas

2 Juni 2023   15:47 Diperbarui: 2 Juni 2023   15:49 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

3.3.a.8. Koneksi Antar Materi_Modul 3.3 Pengelolaan Program Yang Berdampak Positif Pada Murid

Chandra Rahayuning Tiyas

CGP angkatan ke 7_Kab.Trenggalek

 


 

"Pengelolaan Program Yang Berdampak Positif pada murid"

 

Tujuan Pembelajaran Khusus: 

CGP dapat melakukan koneksi antarmateri yang telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk membuat sintesa pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid.

Perasaan saya setelah mempelajari modul 3.3 Pengelolaan Program Yang Berdampak Positif pada murid?

Saya sangat merasa senang karena pada modul ini saya bisa belajar dalam memaknai, menerapkan pengelolaan program yang berdampak positif pada murid, selain itu menambah pengalaman serta wawasan baru buat saya pribadi selaku Calon Guru Pengerak. Luar biasa sekali modul 3.3 ini sangat mengispirasi saya pribadi dan teman-teman saya sehingga saya mulai bisa mengetahui serta menerapkan pentingnya program yang berdampak pada murid untuk mewujudkan kepemimpinan murid.

Intisari dari Modul 3.3 Pengelolaan Program sekolah yang berdampak pada murid?

Program student agency merupakan program sekolah yang mendukung terwujudnnya kepemimpinan murid dimana murid ikut menentukan program yang menguatkan nilai kebajikan dan kompetensi murid sehingga dapat menganalisis sejauh mana suara,pilihan dan kepemilikan murid dipertimbangkan dalam program intrakurikuler,kokulikuler,ekstrakulikuler sekolah untuk mewujudkan lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid

Tujuan utama sebuah program sekolah dibuat adalah bagaimana dampak dan pengaruhnya pada proses pembelajaran dan perilaku murid melalui filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara, dengan mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan sehingga mampu memekarkan sesuai kodrat alam dan zaman,sehingga program/kegiatan pembelajaran disekolah dapat mewujudkan kepemimpinan murid.

Guru dapat merumuskan visi yang jelas, dengan membuat ekosistem pembelajaran yang berpihak pada murid, serta diupayakan bentuk pelayanan di lingkungan sekolah sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kitapun mengenal apa Inkuiri Apresiatif yaitu sebuah pendekatan kolaboratif untuk mengetahui kondisi suatu organisasi atau komunitas dalam pengembangan perilaku suatu organisasi melalui pengajuan pertanyaan yang tersusun dalam tahapan BAGJA dan dijalankan dalam suasana yang positif dan apresiatif.

Keterkaitan yang dapat saya lihat antara Modul ini dengan modul-modul  sebelumnya?

Modul 3.3 Pengelolaan Program Yang Berdampak Positif pada murid dengan modul sebelumnnya sangat berkaitan dan saling memiliki keterhubungan dalam membuat suatu program sekolah akan melibatkan seluruh steakholder yang ada disekolah serta dari pihak terkait, dimana perencanaan tersebut disusun bersama oleh semua komunitas sekolah dan sebisa mungkin dapat dilaksanakan oleh semua komponen sekolah yaitu kepala sekolah, guru, murid dan orang tua dan bahkan warga yang ada di sekitar lingkungan sekolah.yang tujuannya berpihak kepada murid serta mewujudkan profil pelajar pancasila.

  • Keterkaitan Modul 3.3 dengan Modul 1.1

Pengelolaan program sekolah yang berdampak pada murid hendaknya melibatkan murid dan memperhatikan pengembangan potensi atau kodrat murid. Modul 1.1. menjelaskan bahwa murid adalah pribadi yang unik dan utuh, sehingga guru sebaiknya dapat menuntun murid sesuai dengan kodratnya. Maksud pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak didik saya, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat. Melalui filosofi dan metafota "menumbuhkan padi"Bapak Ki Hajar Dewantara menggingatkan kita mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid dengan membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnnya.Melalui kita yang menempatkan murid dalam proses pengambilan keputusan terkait program /kegiatan pembelajaran disekolah baik intrakulikuler,kokurikuler atau Ekstrakurikuler

  • Keterkaitan Modul 3.3 dengan Modul 1.2

Dalam megimplementasikan modul 3.3 pengelolaan program yang berdampak positif pada murid sebagai calon guru pengerak memiliki nilai mandiri,kreatif,kolaboratif,reflektif dan berpihak pada murid. Peran dan nilai calon guru pengerak sebagai pemimpin pembelajaran mampu mengimplementasikan mengelola program yang mewujudkan kepemimpinan murid melalui proses BAGJA, Sehingga program tersebut mampu mencapai keselamatan dan kebahagian hidupnya sehingga tercipta pembelajaran yang nyaman,aman serta menyenangkan.

  • Keterkaitan Modul 3.3 dengan Modul 1.3

Pengelolaan Program yang berdampak pada murid dapat diimplementasikan menjadi sebuah prakarsa perubahan dengan memanfaatkan model manajemen perubahan "BAGJA" Sehingga menggambarkan bagaimana suara,pilihan,kepemilikan murid akan didorong serta mengembangkan karakkristik lingkungan yang akan mendukung tumbuhkembangnnya kepemimpinan murid tersebut.

  • Keterkaitan Modul 3.3 dengan Modul 1.4

Modul 3.3 Pengelolaan Program Yang Berdampak Positif pada murid, Ketika murid mengembangkan agency mereka mengandalkan motivasi ,harapan ,efikasi diri dan growth mindset menuju wellbeing dan mampu berkembang dimasyarakat dengan mengimplementasikan budaya positif melalui lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid .

  • Keterkaitan Modul 3.3 dengan Modul 2.1 

Pengelolaan Program yang berdampak pada murid dapat diimplementasikan menjadi program kepemimpinan murid merupakan salah satu perwujudan pembelajaran berdiferensiasi artinya pembelajaran dilakukan berdasarkan kebutuhan murid, yaitu readiness (kesiapan belajar murid), minat dan profil atau gaya belajar murid.Dimana program digali dari suara murid yang beragam sesuai dengan yang dibutuhkan murid sehingga murid bebas memberikan ide/gagasan pada proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sehinga akan memberikan pembelajaran aman,nayaman dan berpihak pada murid sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

  • Keterkaitan Modul 3.3 dengan Modul 2.2
  • Pengelolaan Program yang berdampak pada murid dapat diimplementasikan menjadi program kepemimpinan murid merupakan salah satu perwujudan pembelajaran berdiferensiasi yang diintegrasikan dalam pembuatan administrasi pembelajaran /RPP yang dalam setiap tahapan pembelajaran mengimplementasikan konsep midnfullnes(kesadaran penuh) dan PSE dan KSE Mengeksplorasi konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL (Collaborative for Academic, Social and emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE), yaitu: 1) Kesadaran diri, 2) Manajemen Diri, 3) Kesadaran Sosial, 4) Keterampilan Berelasi, dan 5) Pengambilan Keputusan yang bertanggung Jawab. diharapkan bisa melaksanakan program kepemimpinan murid sehingga murid merasa nyaman selama pembelajaran bisa mewujudkan kesejahteraan psikologis/well -being secara maksimal. Mengeksplorasi implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4 (empat) indikator, yaitu : 1) pengajaran eksplisit, 2) integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, 3) penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan 4) penguatan kompetensi sosial dan emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah.
  • Keterkaitan Modul 3.3 dengan Modul 2.3Dengan mengimplementasikan coaching supervisi akademikCoaching dengan alur TIRTA, seorang guru mengajak murid menggali potensi yang dimiliki. Guru diharapkan tidak memberikan solusi, tetapi menggali potensi murid. karena nantinya  peran keterlibatan komunitas /TRI SENTRA PENDIDIKAN yang digunakan untuk menumbuhkan kepemimpinan murid serta Pembuatan program kepemimpinan murid dapat dievaluasi dan diperbaiki untuk pelaksanaan program kedepan yang semakin baik.
  • Keterkaitan Modul 3.3 dengan Modul 3.1

Pengambilan keputusan berbasis nilai -nilai kebajikan sebagai pemimpin dengan menggunakan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan ,4 paradigma pengambilan keputusan ,3 prinsip pengambilan keputusan yang nantinya digunakan dalam program yang dilaksanakan yang berpihak pada murid dan mencapai kebahagiaan dan keselamatan murid. Kemampuan seorang pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan akan memengaruhi pencapaian tujuan pendidikan. Sebab dalam perjalanannya akan berhadapan dengan situasi dilema etika maupun bujukan moral.

  • Keterkaitan Modul 3.3 dengan modul 3.2

Pada perencanaan program kepemimpinan pada murid bisa berjalan selaras serta optimal melalui pemetakan 7 aset sumber daya yang telah dipetakkan dengan tepat dikelola dengan baik guna keterlaksanaan program yang berdampak positif pada murid.Pendekatan berbasis aset akan lebih mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh sekolah sebagai komunitas belajar, dibandingkan dengan pendekatan berbasis masalah.

Perspektif tentang program yang berdampak positif pada murid. Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid?

Penyusunan program yang akan dijalankan oleh sekolah perlu mempertimbangkannya dengan matang agar dapat memberikan dampak yang positif bagi peserta didik. Dari sini terlihat peran guru sangat besar untuk mengembangkan diri untuk meningkatkan kualitas murid melalui program saya diSMK sebagai guru produktif Tata Boga tersebut yaitu "SAPANSE ALA B"THREE ".Direncanakan melalui tahapan BAGJA, dilaksanakann dengan melibatkan peserta didik secara langsung dan setelahnya dievaluasi melalui 9 langkah tahapan pengujian dan pengambilan keputusan.Program pembiasaan yang digali dari potensi siswa sendiri dan dilaksanakan oleh siswa,Dengan memperhatikan tahapan BAGJA.Dilaksanakan pada Mata Pelajaran PKK yang nantinya sebagai wujud pembelajaran ko kurikuler untuk berkarya, berkreatif dan berkreasi yang nantinya produk digunakan untuk sarapan pagi sehat . BAGJA dan dijalankan dalam suasana yang positif dan apresiatif. Gambaran sederhana dari tahapan-tahapan Inkuiri Apresiatif Bagja tersebut dijabarkan sebagai berikut: (1) Buat pertanyaan (Define) pada tahap ini melihat dan mendefinisikan suatu masalah dengan mencari solusi yang telah ada, (2) Ambil pelajaran (Discover), melihat dan mengidentifikasi suatu proses yang sudah dan sedang berjalan dengan baik, memperkuat yang bekerja, fokus pada hal-hal positif yang menjadikannya hidup yang baik. (3) Gali mimpi (Dream) pada tahap ini melihat gambaran ke masa depan, dari proses tersebut dipilih mimpi/gambaran yang mungkin bekerja dengan baik di masa yang akan datang, karena keberhasilan masa lalu digunakan sebagai titik beranjak dalam menggambarkan suatu kondisi ideal yang dikehendaki terjadi di masa depan, (4) Jabarkan rencana (Design) berarti merencanakan dan memprioritaskan proses-proses yang mungkin bekerja dengan baik untuk masa depan yang dirancang secara mengesankan, (5) Atur eksekusi (Deliver) yaitu rancangan yang diajukan tersebut diimplementasikan ke dalam tindakan nyata yang merujuk pada kompetensi dan pengalaman yang pernah dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun