adanya perembetan aktivitas yang memanjang (ribbon development) sebagai bukti urban sprawl di Kelurahan Meteseh membawa konsekuensi terhadap perubahan bentuk Kota Semarang yaitu terjadi perkembangan pembangunan ke arah Selatan Kota Semarang. Namun demikian bentuk kota masih tergolong dalam kategori Fan Shaped Cities (Kota Bentuk Kipas).Â
Kota dengan model bentuk kota kipas seperti Semarang memiliki keunggulan seperti kemudahan dalam penyediaan fasilitas pelayanan pada kawasan pinggiran. Hal ini karena dukungan jaringan jalan yang mencapai kawasan pinggiran. Sehingga kemampuan pusat kota dalam memberikan pelayanan mampu mendorong laju pembangunan. Akan tetapi terdapat halangan pembangunan seperti urban sprawl yang terjadi daerah Selatan lambat laun memicu kepadatan lalu lintas dan lahan terbangun, sehingga diperlukan langkah antisipatif untuk mengatasi masalah tersebut.
Daftar Pustaka
Farisul Hanief & Santy Paulla Dewi (2014). Pengaruh Urban Sprawl terhadap perubahan bentuk Kota Semarang ditinjau dari perubahan kondisi fisik kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang. Jurnal Ruang, 2(1) 341-350
Ilham MochammadÂ
08211640000066
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H