Mohon tunggu...
Chairunnisa Octavia Ruswandi
Chairunnisa Octavia Ruswandi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa di Universitas Indonesia

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

"Parijs van Java", Sebuah Karya Pilu dari Remy Sylado

21 Desember 2023   09:08 Diperbarui: 12 Januari 2024   13:10 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah ini tidak hanya tentang cinta, tetapi juga tentang ketahanan, kebijaksanaan, dan kehidupan yang tak terduga di kota yang memikat, Parijs van Java.

Chairunnisa
Chairunnisa

Judul buku : Parijs van Java
Penulis : Remy Sylado
Penerbit : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Desain Sampul : Fitriana Hadi
Cetakan : Cetakan ketiga, Maret 2023
Tebal : v + 592 hlm.; 14 cm x 21 cm
ISBN : 978-602-481-879-1
ISBN Digital : 978-602-481-880-7

RESENSI

Pada awalnya, terasa tidak perlu ekspektasi yang banyak terhadap alur dari novel ini karena penggambaran isi buku pada bagian sampul belakang terkesan mengandung konflik dan jalan cerita yang terlalu biasa. 

Namun ketika selesai membaca satu buku penuh, akan terasa bahwa alur ataupun konflik pada buku ini tergolong cukup berat, serta ada begitu banyak hal yang menurut kami menarik. 

Salah satunya dalam aspek bahasa, yang menggunakan gaya bahasa semi baku di setiap halaman nya, juga terdapat banyak percampuran antara bahasa Indonesia - Belanda.

“Sedalam Noord Zee?” (hlm 72)

“Itu artinya sarjana-sarjana Belanda mencoba berpihak pada kebenaran yang onzin itu” (hlm 248)

“Kejadian-kejadian itu semua adalah liefdadigheid” (hlm 454)

Ditemukan juga ada beberapa penggunaan bahasa Sunda seperti “Mangga dilieueut, Mepro” (hlm 436), bahasa Inggris di beberapa dialog Rumondt dan Van der Wijk, dan bahasa Ibrani saat Gertruida mencoba menjawab pertanyaan Rob mengenai bahasa Ibrani dari ‘Ibunda Perawan’. 

Selain aspek bahasa, pembaca juga akan mendapatkan pengetahuan baru saat narasi penjelasan Gertruida tentang bagaimana orang Belanda gemar membuat singkatan terhadap nama-nama mereka, misalnya J.S.B.L Olberg dan kemudian kebiasaan tersebut mempengaruhi juga orang-orang di negeri jajahan Belanda di Asia terutama orang asal Minahasa seperti Dr G.S.S.J. Ratoelangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun