Mohon tunggu...
Rul Umanailo
Rul Umanailo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sociology

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

AGAMA DALAM IDENTITAS

19 Juni 2015   00:42 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:42 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kembali saya singgung kolom KTP tentang agama, sebab bukan sekedar tulisan Islam, Kristen, Hindu, Budha serta Konghucu, melainkan tersirat identitas kita yang sangat kuat sebagai individu yang memiliki proyeksi kehidupan, apa jadinya ketika seseorang tidak memiliki proyeksi tentang kehiduapnnya sendiri. Lagi-lagi keteraturan sosial kita akan terusik. Saya bisa bayangkan ketika KTP tanpa kolom agama maka kebebasan itu akan menjadi liar saat seseorang akan keluar masuk tempat ibadah, tanpa pernah merasa dia bagian dari ibadah tersebut, dan akan seenaknya mengaburkan agama-agama yang ada dengan ajaran intepretasinya.

Seingat saya, Max Weber mampu mengurai kapitalisme dari bagian yang menceritakan etos kerja berdasarkan agama, Jadi ketika usulan Pemerintah untuk menghapus kolom agama dalam KTP berarti pemerintah sendiri yang menghancurkan identitas rakyatnya, menghancurkan diferensiasi dan meleburkan tata nilai yang berhasil mengakomodir kehidupan sosial kita. Rakyat masih butuh identitas, Rakyat masih butuh keteraturan, ingat Bangsa Indonesia bisa hancur hanya karena 3 hal; 1, Agama di pasung, 2. Ekonomi di kebiri, 3. pemimpin ber“Onani”. Semoga kesadaran itu bisa tumbuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun