Selain itu, seni dapat menumbuhkan cita rasa yang lembut pada orang pada umumnya. Seni dapat memahami lebih dalam hubungan antara bentuk seni dan kehidupan masyarakat, budaya dan ekonomi. Selain itu, senin juga dapat memperkuat kapasitas mengapresiasi karya seni sehingga secara tidak langsung mengembangkan apresiasi seni di masyarakat.Â
Membangun kedewasaan dari pengaruh negatif  dapat menurunkan seni dan merusak pelestarian aspek dan nilai tertentu dari budaya kita.Â
Secara tidak langsung, dengan bobot kebaikan yang dibawa seni, dapat memperkuat keyakinan masyarakat terhadap moralitas, kemanusiaan, dan ketuhanan. Dengan seni, siswa dapat melatih diri untuk disiplin dalam  berpikir dan menata pemikirannya secara sistematis, menciptakan potensi filosofis yang akan memudahkan penanganan masalah apapun yang memberikan wawasan dan bekal yang luas bagi jiwa dan kehidupan  psikis kita.Â
Berdasarkan hal tersebut, guru dapat memahami peran seni dan budaya dalam pendidikan menjadi sangat berpengaruh, meskipun pemahaman ini tidak sepenuhnya diilhami oleh guru. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan yang berkesinambungan dan progresif untuk memahami sepenuhnya peran bentuk seni budaya ini. Kapasitas untuk pertumbuhan pribadi ini akan terus berkembang dan sempurna dengan latihan dan kemauan.Â
Karena itu, sebagai orang yang aktif, Anda  tidak boleh memalingkan kepala dari sisi gelap, duduk diam tanpa menetapkan sesuatu yang luhur. Hal ini berguna untuk bersaing dan mendapatkan pengakuan yang layak dan posisi yang stabil. Karena tanpa landasan dan niat yang kokoh, realisasi diri  tercipta dalam kondisi yang tidak sempurna dan timpang.Â
Di sisi lain, Anda akan memiliki rasa pencapaian dan kepuasan dalam sesuatu yang Anda lakukan dan apa yang Anda inginkan. Apresiasi atas kreativitas akan terus berlanjut seiring Anda berusaha untuk melakukan yang terbaik dan selalu meningkatkan diri. Tanpa pengendalian diri yang baik, Â semua pencapaian tersebut tentunya akan sia-sia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H