Mohon tunggu...
Chairini Amalia
Chairini Amalia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Covid-19 dan Sastra, Bentuk Aktualitas Diri dan Pengembangan Guru di Bidang Pariwisata, Seni dan Budaya

26 Desember 2021   19:48 Diperbarui: 26 Desember 2021   20:05 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mempelajari fungsi seni rupa di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan seni rupa di sekolah merupakan bagian yang strategis bagi siswa. Jika dicermati lebih lanjut, dapat pula diperjelas dalam 2 antara lain; yang pertama adalah seni dalam pengertian dasar pembenaran, yaitu pendidikan seni yang ditujukan untuk meningkatkan atau mengembangkan kemampuan siswa dalam kaitannya dengan masalah atau bidang  seni itu sendiri. Kedua, seni dalam arti justifikasi kontekstual, dalam hal ini pendidikan seni rupa menjadi sarana atau alat untuk membantu mencapai kedewasaan dan pengembangan kepribadian peserta didik.

 Kebutuhan dasar yang paling penting di sekolah adalah  cinta dan harga diri. Siswa yang tidak merasa dicintai dan tidak kompeten cenderung tidak memiliki motivasi akademik yang kuat untuk mencapai tingkat perkembangan  yang lebih tinggi.

Misalnya, mencari pengetahuan dan pemahaman dalam upaya sendiri atau menjadi kreatif dan terbuka untuk ide-ide baru adalah karakteristik orang yang mengaktualisasikan diri. 

Siswa yang tidak percaya bahwa mereka dapat dicintai atau tidak yakin dengan kemampuan mereka sendiri sering kali memiliki pilihan yang lebih aman. Inti dari kedua fungsi seni rupa tersebut dapat dijadikan acuan dalam pengembangan kurikulum implementasi seni rupa di sekolah. 

Dalam proses tersebut, guru akan termotivasi oleh seni, namun karena keterbatasan waktu belajar mengajar dan suasana Kegiatan-19, guru harus mengapresiasi dan mengamalkan seni. 

Sedangkan pendidikan seni termasuk pendidikan estetika membawa manfaat yang besar bagi siswa. Hakikat kedua fungsi seni rupa tersebut dapat dijadikan acuan dalam pengembangan kurikulum pembelajaran seni rupa di sekolah. 

Dalam proses tersebut, guru akan termotivasi oleh seni, namun karena keterbatasan waktu  belajar mengajar dan  suasana Kegiatan-19, guru harus mengapresiasi dan mengamalkan seni. Oleh karena itu, pendidikan seni termasuk pendidikan estetika  sangat bermanfaat bagi siswa  TK Nasyatul Aisyiyah, Mungka.

Manfaat Seni Sebagai Pendidikan Seni Rupa 

Seni sangat membantu siswa untuk memperdalam pemahaman tentang cita rasa keindahan pada umumnya dan seni itu sendiri pada khususnya. Mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman tentang faktor-faktor objektif yang membangkitkan rasa keindahan pada orang-orang dan faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya perasaan keindahan. 

Untuk memperluas pengetahuan dan meningkatkan pemahaman tentang faktor subjektif yang mempengaruhi kemampuan manusia untuk menghargai keindahan. 

Dengan seni, siswa memperoleh kecintaan terhadap seni dan budaya negara secara luas, serta menumbuhkan apresiasi terhadap seni dan budaya negara lain, yang dapat mempererat hubungan hubungan antar negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun