Mohon tunggu...
Chaerani Agustin
Chaerani Agustin Mohon Tunggu... Penulis - Master Digital Marketing Komunikasi

Penulis Konservasi Satwa Liar serta membuat pemahaman secara penulisan terhadap masyarakat pada kepentingan Konservasi Satwa Liar. Peneliti Konservasi Satwa Liar Papua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingkatan Diplomatis serta Retorika Agresif menuju Semenanjung Nuklir Korea dan Perdamaian Dunia

6 Agustus 2024   14:25 Diperbarui: 8 Agustus 2024   09:16 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Retorika agresif yang dimiliki oleh Konteks Korea Utara (KKR) dua faktor menjelaskan adanya (1) Kapitalisme kekuatan Militer konvensional (KKMK) dan (2) Kepentingan politik Korea Utara dalam rangka menciptakan stabilitas Negara yang lebih baik.

Tenaga nuklir ini memperkuat posisi negosiasi Korea Utara di kancah Internasional. Akan tetapi strategi kebijakan luar negeri Korea Utara yaitu Diplomasi Koersif. 

Saat genap berkuasa Kim Jong Un selama 10 tahun di Korea Utara, dictator muda sejak mengambil alih kepemimpinan tertinggi satu decade, Kim Jong Un telah menghadirkan banyak wajah ke dunia yang selalu ingin tahu tentang negaranya secara tertutup. Hal ini, mengemban Tingkatan Diplomatis terhadap soal tekad gigihnya dalam program senjata Nuklir, dimaksudkan untuk menargetkan Amerika Serikat dan sekutunya.

Kim Jong Un memiliki sebuah gudang senjata berisi sebanyak 60 Nuklir dengan sarana untuk menambah sebanyak 18 lagi dalam setahun. Retorika agresif ini kemampuan yang memungkinkan memperkuat persatuan domestic dan mencapai beberapa prestise Global yang telah didambakannya.

Adapun tingkatan diplomasi dari Pyongyang klaim pembangunan kekuatan nuklir korea utara sebagai system pencegahan sikap permusuhan yang digelorakan AS. Sanksi PBB yang menghancurkan terkait retorika Agresif dalam pemerintahnya. Bahwa adanya kepercayaan ''Senjata Nuklir adalah tongkat ajaib bagi Korea Utara''. Dan juga ''Korea Utara adalah salah satu Negara termiskin di dunia, tetapi mempunyai hubungan kontrolisasi dengan Korea Selatan karena memiliki nuklir''.

Presisi dari ''Tiga Sumbu'' yang dimiliki oleh Korea Selatan yaitu asset pengintaian, Amunisi Serangan presisi jarak jauh, dan pertahanan Rudal. Ditemukan dalam artikel (Strategi Kreatif Upaya Perdamaian Nuklir di Semenanjung Korea & Global (2024)) terhadap kaitan Tingkatan Diplomatis dan retorika agresif yang ekstrem penerapan slogan ''Freedom Shield'' oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat. Terhadap bentuk perdamaian Dunia. Adapun pada Strategi Skema Geographical Scope of Indo -- Pasifik,

Ditemukan pada media (Integrasi Senjata Konvensional Nuklir dalam Menekan Kekhawatiran (2024) Dalam tingkatan diplomatis mengedepankan integrasi pesenjataan dinilai pujian oleh Presiden Korea Selatan dengan predikat Kemajuan Luar Biasa telah berhasil dicapai oleh kedua negara setahun setelah pembentukan kelompok Konsultatif Nuklir Bersama atau KKNB.

Referensi 

Resolusi 2024 Kim Jong-un: Luncurkan Satelit, Produksi Nuklir, Musnahkan AS-Korsel jika Diprovokasi (2024), https://www.kompas.tv/internasional/473612/resolusi-2024-kim-jong-un-luncurkan-satelit-produksi-nuklir-musnahkan-as-korsel-jika-diprovokasi, Akses berita: 06 Agustus 2024.

Kim Jong Un Desak Korea Utara Percepat Persiapan Perang (2023), https://www.kompas.com/global/read/2023/12/28/104900970/kim-jong-un-desak-korea-utara-percepat-persiapan-perang, Akses Berita: 06 Agustus 2024.

Presiden Yoon: Dialog dengan Korut Bukan Sekadar Pertunjukan (2022), https://www.dw.com/id/presiden-yoon-dialog-dengan-korut-bukan-sekadar-pertunjukan/a-62830696, Akses Berita: 06 Agustus 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun