Mohon tunggu...
chabibah shafa wardani
chabibah shafa wardani Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswa Universitas Airlangga

exelent with morality

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengaruh Makanan yang Digoreng dalam Kualitas Hidup Masyarakat di Indonesia

1 Januari 2025   10:34 Diperbarui: 1 Januari 2025   10:34 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/diet-nutrisi/5-gangguan-kesehatan-yang-mengintai-atlet-penggemar-gorengan

                                                        Pengaruh Makanan yang Digoreng dalam Kualitas Hidup Masyarakat di Indonesia

Oleh : Chabibah Shafa Wardani

Makanan yang digoreng telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pola makan banyak orang, terutama di berbagai budaya di seluruh dunia khususnya Indonesia. Banyak makanan di Indonesia seperti ayam goreng, kentang goreng, ikan goreng, ubi goreng , bahkan ada sayur goreng. Masyarakat lebih mementingkan camilan gorengan karena memiliki cita rasa yang medok, khas, dan teksturnya yang renyah. Namun, meskipun menggugah selera, konsumsi makanan yang digoreng memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat. Artikel ini akan membahas pengaruh makanan yang digoreng terhadap kesehatan, serta bagaimana hal tersebut berkontribusi pada masalah kesehatan masyarakat.

Kualitas hidup dan harapan hidup merupakan dua hal yang sering dikaitkan dengan pola makan dan gaya hidup masyarakat. Indonesia diakui  memiliki budaya kuliner yang kaya dan beragam, menghadapi tantangan besar terkait pola makan yang cenderung mengandalkan makanan yang digoreng. Makanan yang digoreng, meskipun lezat, bisa menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan jangka panjang dan berpotensi berkontribusi pada penurunan harapan hidup di Indonesia. Proses penggorengan, yang melibatkan pemanasan minyak pada suhu tinggi, dapat menyebabkan perubahan signifikan pada kandungan gizi makanan. Selama proses ini, makanan menyerap minyak yang tinggi lemak dan kalori, serta menghasilkan senyawa kimia berbahaya seperti akrilamida, yang berpotensi menjadi karsinogenik (pemicu kanker). Selain itu, penggunaan minyak goreng yang telah dipakai berulang kali juga dapat meningkatkan jumlah radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh. Meskipun makanan yang digoreng menyajikan rasa yang nikmat, konsumsi berlebihan dari makanan ini telah terbukti memiliki dampak negatif bagi kesehatan jangka panjang.

Dampak negatif makanan yang digoreng terhadap kesehatan masyarakat menjadi perhatian utama dalam bidang kesehatan masyarakat. Berbagai penyakit yang berhubungan dengan pola makan yang tidak sehat, seperti penyakit jantung, obesitas, diabetes tipe 2, dan gangguan pencernaan, semakin banyak ditemui dalam masyarakat modern. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana kebiasaan mengonsumsi makanan yang digoreng dapat memengaruhi kesehatan tubuh, serta bagaimana kebijakan dan edukasi masyarakat dapat membantu mengurangi konsumsi makanan dan mencegah terjadinya penyakit yang berisiko tinggi hingga kematian. 

Berikut Dampak Kesehatan yang Dapat Mengancam Kualitas Hidup Masyarakat

  1. Menyebabkan peningkatan berat badan
    Makanan yang digoreng cenderung menyerap lemak dari minyak, sehingga kandungan kalorinya menjadi lebih tinggi. Semakin banyak kalori yang dikonsumsi setiap hari, semakin besar pula kemungkinan seseorang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Selain itu, kandungan lemak trans pada makanan yang digoreng juga berperan penting dalam peningkatan berat badan, karena lemak ini dapat mempengaruhi hormon yang meningkatkan nafsu makan dan memperbanyak penyimpanan lemak.

  2. Meningkatkan kemungkinan penyakit jantung
    Salah satu dampak negatif makan gorengan yang telah banyak diteliti adalah meningkatnya risiko terkena penyakit jantung. Gorengan diketahui dapat memicu obesitas, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit kardiovaskular.

  3. Meningkatkan risiko diabetes tipe 2
    Makanan yang digoreng biasanya dibalut dengan tepung, yang membuatnya lebih tinggi kalori dan kaya akan karbohidrat sederhana serta lemak tidak sehat. Konsumsi lemak berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, baik pada anak-anak maupun ibu hamil.

  4. Memicu penyakit kanker
    Konsumsi gorengan juga dapat meningkatkan risiko kanker, terutama karena zat akrilamida yang terbentuk ketika memasak pada suhu tinggi, seperti saat menggoreng. Makanan yang mengandung tepung, seperti ayam goreng tepung, adalah contoh makanan yang dapat mengandung zat ini.

  5. Menambah asupan lemak trans
    Ada dua jenis lemak trans: lemak trans alami yang ditemukan dalam jumlah sedikit pada daging dan produk susu, dan lemak trans buatan yang terbentuk melalui proses hidrogenasi saat menggoreng makanan pada suhu tinggi. Proses ini mengubah struktur kimia lemak, membuatnya lebih sulit dicerna oleh tubuh. Akibatnya, konsumsi lemak trans dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, diabetes, dan obesitas.

  6. Meningkatkan risiko penyakit kronis
    Kebiasaan makan gorengan menempatkan seseorang pada risiko tinggi terkena penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Meski sering kali tidak disadari, makan gorengan dapat meningkatkan tekanan darah, menambah berat badan, dan menurunkan kadar kolesterol "baik" atau HDL, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Makanan yang digoreng memang seringkali menggugah selera, namun jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Menggoreng makanan menggunakan minyak yang banyak mengandung lemak jenuh, seperti minyak kelapa, dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti obesitas, penyakit jantung, dan peningkatan kadar kolesterol.

Akan tetapi, kita tetap bisa mengonsumsi makanan yang digoreng dengan memilih teknik penggorengan yang lebih sehat. Misalnya, menggunakan minyak yang rendah lemak atau menggoreng dengan suhu yang tepat agar makanan tidak menyerap terlalu banyak minyak, seperti minyak zaitun, minyak wijen, minyak canola, minyak jagung, minyak biji bunga matahari, dan masih banyak lagi. Selain itu, Anda juga bisa menerapkan teknik menggoreng yang baik dan benar yaitu:

Teknik menggoreng
Untuk mencegah minyak meresap ke dalam makanan, disarankan untuk menggoreng pada suhu antara 176--190C. Anda bisa menggunakan termometer khusus penggorengan untuk memastikan suhu yang tepat. Suhu minyak yang terlalu tinggi dapat merusak minyak dan menghasilkan radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan dalam jangka panjang. Sebaliknya, suhu yang terlalu rendah akan membuat minyak lebih banyak meresap ke dalam makanan, menjadikannya lebih berlemak. Untuk mengurangi kandungan minyak pada makanan gorengan, sebaiknya tiriskan dengan menggunakan tisu kertas agar minyak berlebih dapat terserap.

          Adapun untuk mengurangi konsumsi makanan yang digoreng, Anda dapat mencoba berbagai teknik memasak yang lebih sehat dan tetap memberikan rasa enak. Berikut adalah beberapa teknik alternatif yang bisa digunakan:

Panggang (Grilling): Memanggang adalah cara memasak dengan suhu tinggi (tanpa air), misalnya dengan oven. Teknik memanggang yang baik adalah dengan meletakkan bahan pangan, seperti daging yang mengandung lemak pada rak-rak khusus sehingga tidak terendam oleh minyak atau lemak pada rak-rak khusus sehingga tidak terendam oleh minyak atau lemak  yang keluar. baik di oven maupun di atas panggangan (grill), bisa menjadi alternatif yang sehat. Metode ini mengurangi penggunaan minyak, sehingga mengurangi kandungan lemak dan kalori pada makanan.

Rebus (Boiling): Merebus makanan seperti sayuran, ayam, atau ikan dapat menjaga kandungan nutrisi tanpa menambah lemak berlebih. Pastikan tidak terlalu lama merebusnya agar nutrisinya tetap terjaga.

Kukus (Steaming): Mengukus makanan, terutama sayuran dan ikan, adalah cara memasak yang sehat karena tidak memerlukan minyak tambahan. Teknik ini juga mempertahankan sebagian besar vitamin dan mineral dalam makanan.

Tumis (Saute) Teknik tumis dengan sedikit minyak (misalnya menggunakan minyak zaitun atau minyak kelapa) dapat menjadi alternatif yang lebih sehat daripada menggoreng. Anda hanya membutuhkan sedikit minyak untuk memasak makanan dengan cepat.

Bakar (Roasting): Teknik membakar hampir sama dengan memanggang hanya saja cara memasaknya dilakukan di atas bara api, seperti arang. Teknik membakar dapat menghasilkan makanan dengan tekstur yang renyah dan rasa yang enak tanpa minyak berlebih.

Air Fryer: Menggunakan alat air fryer adalah cara modern yang memungkinkan Anda "menggoreng" makanan dengan sedikit atau tanpa minyak. Alat ini menggunakan udara panas untuk memasak makanan dan menghasilkan tekstur yang mirip dengan makanan gorengan tetapi dengan kalori yang lebih rendah.

Stir Fry: Stir fry atau tumisan cepat menggunakan sedikit minyak untuk memasak makanan pada suhu tinggi dalam waktu singkat, yang menjaga kandungan gizi dan rasa makanan.

Slow Cooker atau Pressure Cooker: Menggunakan slow cooker atau pressure cooker untuk memasak daging atau sayuran memberikan cara memasak yang mudah dan mengurangi kebutuhan untuk menambah banyak lemak.

References

Bahaya Makan Gorengan dan Cara Menyiasatinya. (2023, April 13). Alodokter. Retrieved December 11, 2024, from https://www.alodokter.com/jangan-lupa-diri-menikmati-gorengan

Berbagai Macam Tips Seputar Minyak Goreng. (2024). Penerbit Andi.

Cara Cerdas: Untuk Sehat. (2010). TransMedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun