Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berikan Perlindungan Imunisasi secara Lengkap dan Tepat Waktu untuk Anak Indonesia yang Sehat!

19 Agustus 2018   12:32 Diperbarui: 21 Agustus 2018   07:35 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Imunisasi memang mungkin membawa efek samping, tetapi hal ini justru menunjukkan bahwa tubuh anak bereaksi untuk menciptakan sistem imunitas yang lebih kuat. Jangan khawatir dan tetap berikan anak kita imunisasi yang lengkap! Foto merupakan milik Friso.

Untuk memastikan semua anak Indonesia mendapatkan imunisasi yang berkualitas, Pemerintah memastikan rantai vaksin berkualitas, ketersediaan vaksin senantiasa terjamin, petugas kesehatan terlatih untuk memberikan imunisasi, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui media massa, media sosial, dan juga iklan layanan masyarakat. Hal ini bisa terwujud juga karena Pemerintah memiliki BUMN yaitu PT Biofarma Tbk. untuk memproduksi dan mengemas vaksin yang terjamin mutu dan kualitasnya. Perusahaan yang berproduksi di Bandung ini menjadi produsen vaksin terbesar se-Asia Tenggara, keandalan produknya diakui oleh BPOM dan WHO, serta diekspor ke 130 negara termasuk di antaranya 57 negara Islam. Lima vaksin dasar pun disediakan secara gratis jika anak dibawa ke posyandu.

Proses produksi vaksin di pabrik PT Bio Farma. Foto merupakan milik Kontan Online.
Proses produksi vaksin di pabrik PT Bio Farma. Foto merupakan milik Kontan Online.
Usaha ini berhasil membuat tingkat imunisasi di Indonesia terus membaik, meningkat dari tahun 2014 sebesar 90.5%, 2015 sebesar 91%, 2016 sebesar 92%, dan harapannya mencapai universal coverage pada 2020.

Pencapaian dan target Indonesia terkait tingkat imunisasi yang disajikan penulis dalam bentuk infografis. Foto diunduh dari AloDokter, referensi data disadur dari www,sehatnegeriku.kemkes.go.id, dan proses kreatif dilakukan sendiri oleh penulis.
Pencapaian dan target Indonesia terkait tingkat imunisasi yang disajikan penulis dalam bentuk infografis. Foto diunduh dari AloDokter, referensi data disadur dari www,sehatnegeriku.kemkes.go.id, dan proses kreatif dilakukan sendiri oleh penulis.
Untuk periode 2015 sampai 2017, Kota Tanjung Pinang menjadi wilayah dengan capaian imunisasi tertinggi se-Indonesia.

Pemberian penghargaan kepada daerah dengan capaian imunisasi tinggi di Pandeglang pada akhir April 2018. Foto diunduh dari www.sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Pemberian penghargaan kepada daerah dengan capaian imunisasi tinggi di Pandeglang pada akhir April 2018. Foto diunduh dari www.sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Jika hal ini terus terjadi, kita akan mencapai kondisi kekebalan kelompok alias herd immunity ketika kelompok dewasa ikut terlindungi karena bayi dan balita yang lebih rentan sudah terlindungi oleh cakupan imunisasi yang tinggi dan merata.

Bayi dan balita terlindungi, kelompok yang lebih dewasa ikut terlindungi, terciptalah kekebalan kelompok untuk Indonesia yang lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Ilustrasi diunggah oleh www.sehatnegeriku.kemkes.go.id pada 25 April 2017.
Bayi dan balita terlindungi, kelompok yang lebih dewasa ikut terlindungi, terciptalah kekebalan kelompok untuk Indonesia yang lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Ilustrasi diunggah oleh www.sehatnegeriku.kemkes.go.id pada 25 April 2017.
Panduan pelaksanaan imunisasi

Berikan imunisasi sesuai usia anak dan imunisasi dasar lengkap harus diberikan sebelum anak berusia satu tahun. Foto diunduh dari www.sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Berikan imunisasi sesuai usia anak dan imunisasi dasar lengkap harus diberikan sebelum anak berusia satu tahun. Foto diunduh dari www.sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Pemberian imunisasi tentunya disesuaikan dengan usia anak. Untuk imunisasi dasar lengkap :
  1. Bayi berusia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis B, tentunya lebih baik lagi jika diberikan di 12 jam pertama kehidupannya. Vaksin HB diperuntukkan untuk mencegah penyakit Hepatitis B yang dapat menyebabkan pengerasan hati dan berujung pada kegagalan fungsi hati, juga kanker hati.
  2. Bayi berusia satu bulan diberikan vaksin BCG dan Polio tetes yang pertama. Vaksin BCG diperuntukkan untuk mencegah penyakit tuberkulosis dan vaksin polio diperuntukkan untuk mencegah penyakit polio.
  3. Bayi berusia dua bulan diberikan vaksin DPT-HB-Hib (bernama lain pentavalen) pertama dan Polio tetes yang kedua. Vaksin DPT-HB-Hib diberikan mencegah difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, Hepatitis B, pneumonia (radang paru-paru), septic arthritis (radang sendi), pericarditis (radang kantong jantung), dan meningitis (radang selaput otak).
  4. Bayi berusia tiga bulan diberikan vaksin DPT-HB-Hib kedua dan Polio tetes yang ketiga.
  5. Bayi berusia empat bulan diberikan vaksin DPT-HB-Hib ketiga, Polio tetes yang keempat, dan IPV alias Polio suntik.
  6. Bayi berusia sembilan bulan diberikan vaksin campak atau MR. Imunisasi campak diberikan untuk mencegah penyakit campak yang dapat mengakibatkan pneumonia, diare, dan menyerang otak, sedangkan imunisasi MR (measles rubella) bisa mencegah penyakit campak sekaligus rubella.

Panduan imunisasi dasar lengkap yang dibuat sendiri oleh penulis berdasarkan referensi dan ilustrasi dari www.sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Panduan imunisasi dasar lengkap yang dibuat sendiri oleh penulis berdasarkan referensi dan ilustrasi dari www.sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Dan berikut adalah panduan imunisasi lanjutan :
  1. Bayi bawah dua tahun (baduta) mendapatkan imunisasi pentavalen pada usia 18 bulan dan MMR pada usia 15 sampai 18 bulan.
  2. Siswa kelas 1 SD diberikan vaksin DT (untuk mencegah difteri) dan campak/MR, seperti dicanangkan dalam video yang diunduh dari www.sehatnegeriku.kemkes.go.id di bawah ini.
  3. Siswa kelas 2 dan 5 SD diberikan vaksin Td (untuk mencegah difteri).


Secara umum, vaksin yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk diberikan kepada anak-anak kita adalah vaksin Hepatitis B, vaksin Polio, vaksin BCG, vaksin DPT-HB-Hib, vaksin campak, vaksin PCV (untuk mencegah pneumonia, septikimia, dan meningitis), vaksin rotavirus (untuk mencegah diare), vaksin influenza, vaksin MR, vaksin tifoid, vaksin Hepatitis A, vaksin varisela (untuk mencegah cacar air), dan vaksin HPV (untuk mencegah kanker serviks pada anak perempuan, diberikan pada usia 10 sampai 26 tahun).

Panduan imunisasi lanjutan yang dibuat sendiri oleh penulis berdasarkan referensi dari www.sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Panduan imunisasi lanjutan yang dibuat sendiri oleh penulis berdasarkan referensi dari www.sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Jadi, bagaimana Bapak dan Ibu? Mari kita memastikan anak-anak kita sudah mendapatkan imunisasi lengkap dan tepat waktu dengan mengunjungi fasilitas kesehatan terpercaya. Imunisasi anak untuk Indonesia Sehat, harus!

Imunisasi lengkap dan tepat waktu untuk anak Indonesia merupakan tanggung jawab kita semua. Kita harus aktif mendukung dan mengupayakannya. Foto diunduh dari www.sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Imunisasi lengkap dan tepat waktu untuk anak Indonesia merupakan tanggung jawab kita semua. Kita harus aktif mendukung dan mengupayakannya. Foto diunduh dari www.sehatnegeriku.kemkes.go.id.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun