Untuk memastikan semua anak Indonesia mendapatkan imunisasi yang berkualitas, Pemerintah memastikan rantai vaksin berkualitas, ketersediaan vaksin senantiasa terjamin, petugas kesehatan terlatih untuk memberikan imunisasi, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui media massa, media sosial, dan juga iklan layanan masyarakat. Hal ini bisa terwujud juga karena Pemerintah memiliki BUMN yaitu PT Biofarma Tbk. untuk memproduksi dan mengemas vaksin yang terjamin mutu dan kualitasnya. Perusahaan yang berproduksi di Bandung ini menjadi produsen vaksin terbesar se-Asia Tenggara, keandalan produknya diakui oleh BPOM dan WHO, serta diekspor ke 130 negara termasuk di antaranya 57 negara Islam. Lima vaksin dasar pun disediakan secara gratis jika anak dibawa ke posyandu.
- Bayi berusia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis B, tentunya lebih baik lagi jika diberikan di 12 jam pertama kehidupannya. Vaksin HB diperuntukkan untuk mencegah penyakit Hepatitis B yang dapat menyebabkan pengerasan hati dan berujung pada kegagalan fungsi hati, juga kanker hati.
- Bayi berusia satu bulan diberikan vaksin BCG dan Polio tetes yang pertama. Vaksin BCG diperuntukkan untuk mencegah penyakit tuberkulosis dan vaksin polio diperuntukkan untuk mencegah penyakit polio.
- Bayi berusia dua bulan diberikan vaksin DPT-HB-Hib (bernama lain pentavalen) pertama dan Polio tetes yang kedua. Vaksin DPT-HB-Hib diberikan mencegah difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, Hepatitis B, pneumonia (radang paru-paru), septic arthritis (radang sendi), pericarditis (radang kantong jantung), dan meningitis (radang selaput otak).
- Bayi berusia tiga bulan diberikan vaksin DPT-HB-Hib kedua dan Polio tetes yang ketiga.
- Bayi berusia empat bulan diberikan vaksin DPT-HB-Hib ketiga, Polio tetes yang keempat, dan IPV alias Polio suntik.
- Bayi berusia sembilan bulan diberikan vaksin campak atau MR. Imunisasi campak diberikan untuk mencegah penyakit campak yang dapat mengakibatkan pneumonia, diare, dan menyerang otak, sedangkan imunisasi MR (measles rubella) bisa mencegah penyakit campak sekaligus rubella.
- Bayi bawah dua tahun (baduta) mendapatkan imunisasi pentavalen pada usia 18 bulan dan MMR pada usia 15 sampai 18 bulan.
- Siswa kelas 1 SD diberikan vaksin DT (untuk mencegah difteri) dan campak/MR, seperti dicanangkan dalam video yang diunduh dari www.sehatnegeriku.kemkes.go.id di bawah ini.
- Siswa kelas 2 dan 5 SD diberikan vaksin Td (untuk mencegah difteri).
Secara umum, vaksin yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk diberikan kepada anak-anak kita adalah vaksin Hepatitis B, vaksin Polio, vaksin BCG, vaksin DPT-HB-Hib, vaksin campak, vaksin PCV (untuk mencegah pneumonia, septikimia, dan meningitis), vaksin rotavirus (untuk mencegah diare), vaksin influenza, vaksin MR, vaksin tifoid, vaksin Hepatitis A, vaksin varisela (untuk mencegah cacar air), dan vaksin HPV (untuk mencegah kanker serviks pada anak perempuan, diberikan pada usia 10 sampai 26 tahun).