Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pendidikan Sebagai Gerakan Semesta Demi Indonesia yang Lebih Kompetitif

23 Mei 2016   13:47 Diperbarui: 23 Mei 2016   13:51 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagaimana dengan masyarakat yang sudah terlanjur bekerja dengan pendidikan terakhir kurang dari SMA? Kemdikbud perlu menggerakkan para pemimpin di setiap daerah untuk mendata mereka dan selanjutnya memotivasi mereka agar mau belajar lagi dan selanjutnya mengikuti ujian kesetaraan agar memiliki ijazah yang lebih tinggi. Materi belajar dapat diperoleh dari sumbangan buku-buku, pembelian buku baru dengan kas setempat, dan juga mengunduh buku-buku elektronik.

Dalam konteks bernegara, Pemerintah dapat bekerja sama dengan kelompok intelektual dan praktisi teknologi untuk membuat publikasi-publikasi bernuansa pendidikan dan pengamalan Pancasila. Publikasi ini dapat berupa unggahan di jejaring sosial dan juga permainan interaktif.

Peran media terhadap gerakan pendidikan

Media massa baik media cetak maupun media elektronik haruslah berkontribusi terhadap pendidikan bernilai positif di negeri ini. Paling tidak, media memberikan konten yang sesuai dengan nilai-nilai positif bangsa dan tidak mengandung hal-hal yang bertentangan dengannya (misalnya : kekerasan, berbicara kasar, ketidaksopanan). Hal ini penting mengingat media dinikmati secara luas oleh masyarakat dan dijadikan bahan pertimbangan serta acuan dalam imitasi sosial. Salah satu dampak kehadiran acuan imitasi yang bersifat negatif ini adalah semakin marak dan parahnya bullying di lembaga pendidikan.  Akan lebih baik lagi jika media mengkhususkan waktu-waktu tertentu untuk menampilkan konten edukatif, misalnya : kuis Pancasila, cerdas cermat, pembahasan materi pelajaran, dan pengetahuan akan fakta-fakta unik di dunia ini.

Menjadikan diri mau dididik oleh pendidikan

Segala usaha kesemestaan untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik tidak akan ada artinya jika masyarakat yang ada tidak mau dididik. Usaha dimulai dari diri sendiri di mana individu mau menerima pendidikan dan antusias untuk menambah ilmu yang dimilikinya, bergerak aktif untuk terus memperluas wawasan dari kanal pendidikan mana saja tanpa sedikitpun menutup diri. Usia, kemampuan finansial, dan segala hal lainnya jangan dijadikan hambatan untuk terus belajar dan belajar. Selamat belajar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun