Efa tidak asal-asalan ketika membuat konten video endorse. Cewek Batak yang senang disapa mbak butet ini terlebih dulu membuat script.
Lalu dibuatkan konsep menarik yang dikaitkan dengan produk yang akan diendorse. Efa kemudian mencari tempat yang sesuai dengan konten endorse yang akan dibuat.Â
Butuh effort (usaha) yang kuat agar konten yang dihasilkan terlihat dikerjakan secara profesional.
Efa sudah mempunyai tarif (rate card) sendiri dari konten yang dimonetisasi. Dirinya enggan mendapatkan rate card yang rendah, karena sudah punya portofolio yang bagus dari hasil kerja kerasnya.
Jika ada brand yang melakukan penawaran kerja sama di bawah rate card, Efa akan berusaha melakukan negosiasi, hingga mendapatkan nominal kontrak kerja sama yang disepakati bersama.
Pengalaman Efa Endorse Brand yang BermasalahÂ
Efa Butarbutar punya pengalaman tidak mengenakkan saat meng-endorse salah satu brand kosmetik yang cukup ternama, tapi bermasalah.
Ketika brand kosmetik itu bermasalah, Efa mendapatkan kerja sama dengan brand tersebut, namun akun blognya tiba-tiba menghilang.Â
Belajar dari pengalaman itu, Efa terlebih dulu mengecek siapa dan bagaimana calon klien sebelum melakukan endorse.Â
Ditelusuri terlebih dulu, apakah brand atau produk yang akan dipromosikan sedang bermasalah atau tidak.