etelahnya, ribuan cerita menarik yang sebagian besar dari pengalaman hidup dari kecil hingga lanjut usia, dituliskan Opa Tjipta di Kompasiana.Â
SSekilas Masa Kecil TjiptadinataÂ
Tjiptadinata Effendi lahir di kota Padang pada 21 Mei 1943, anak kedelapan dari 12 bersaudara. Orang tuanya berasal dari Pulau Karam, Payakumbuh, kawasan langganan banjir.
Seorang Tjiptadinata Effendi selalu giat bekerja keras karena teladan dari kedua orang tuanya.Â
Ayahnya seorang pekerja keras yang pendiam, disiplin, dan sangat disegani oleh warga sekampung.
Setiap kata yang keluar dari mulut ayahnya adalah perintah. Tidak ada istilah diskusi.
Ayahnya sering mengatakan ini kepada Tjiptadinata kecil, "Kita orang susah, jadi jangan cengeng. Mengerti?"Â
Sikap disiplin yang keras dari ayah itu yang membentuk kepribadian Tjiptadinata bisa selalu tegar menghadapi ujian berat dalam hidup.
Tjiptadinata diajarkan pula oleh ayahnya tentang kejujuran. Tidak boleh maling walau miskin.Â
Tjipta kecil pernah disuruh mengembalikan sebilah bambu untuk membuat layangan yang diambil tanpa ijin dulu ke pemiliknya.
Ayahanda Tjiptadinata selalu bangun setiap  jam 4 pagi subuh. Menimba air dari sumur untuk anak-anak mandi, mencuci pakaian, dan memotong kayu untuk istrinya menanak nasi.Â