Setelahnya mulai ramai berdatangan orang yang akan menghadiri launching novel. Beberapa dari mereka adalah penulis blog di Kompasiana.Â
Ada Sukma Tom yang setia menjadi penerima tamu dari awal hingga akhir acara. Ku sempat bersalaman dengan pak Isson Khairul, wartawan senior yang juga aktif menulis di Kompasiana.Â
Datang pula pak Thamrin Dahlan, pemilik yayasan perpustakaan di kawasan Kramat Jati yang telah menerbitkan ratusan buku.
Terlihat juga mas Agung Handoyo, Rahab Ganendra, Bugi Sumirat. Bang Topik Irawan, Horas, mbak Dewi Puspa, Diah Woro, Maria Etha, pak Sutiono Gunadi, serta beberapa kompasianer lainnya.
Mendekati waktu acara peluncuran novel, aku dan beberapa tamu lain bergegas naik ke lantai 4 gedung Ali Sadikin, menuju auditorium Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin.Â
Sesampainya di lantai empat, terpampang mural wajah HB Jassin yang dijuluki sebagai Paus Sastra Indonesia. Di sampingnya terpajang mural si penyair 'Binatang Jalang', Chairil Anwar.
Ku sempatkan melihat-lihat berbagai arsip surat kabar dari era Orde Lama, Â surat tulisan tangan dari sastrawan hebat sekelas NH Dini, Pramoedya Ananta Toer, Sitor Situmorang, dan lain-lain, yang didokumentasikan dengan gigih oleh HB Jassin.
Naik satu lantai, melihat pemandangan menakjubkan seperti yang telah diriku tuliskan pada awal cerita ini. Karya sastra masih digemari oleh banyak anak muda!
BAB II
90 orang lebih dengan masyuk menyaksikan Retno Budiningsih membaca nukilan novel 'Kelir'.Â