Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Editor - Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Jadwal Kejam BWF kepada Pemain Top Dunia di Indonesia Open

22 November 2021   19:06 Diperbarui: 22 November 2021   19:27 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
An Se-young cedera di pertandingan final Denmark Open (24/10/2021), foto: BWFbadminton.com

Badminton World Federation (BWF) lagi-lagi membuat pemain elit berada di situasi tidak nyaman. 

Kali ini terkait jadwal kejam yang dibuat BWF kepada beberapa pebulu tangkis top dunia yang akan bertanding di Indonesia Open Super 1000. 

Indonesia Open 2021 sudah dimulai besok pagi (23/11). Hanya berselang dua hari setelah final Indonesia Masters. 

Pada hari perdana digelarnya Indonesia Open 2021 dijadwalkan sebanyak 36 pertandingan babak pertama. 

Sungguh mengejutkan jadwal pertandingan yang dibuat BWF. Pemain elit Kento Momota, Akane Yamaguchi, An Se-young, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, harus bertanding esok hari, 23 November. 

Marcus/Kevin pada pertandingan besok dijadwalkan bertemu Keiichiro Matsui/Yoshinori Takeuchi. Kento Momota akan bertanding melawan Lakhsya Sen. 

Momota sempat cedera di semifinal French Open 2021 karena keletihan/ BWFbadminton.com
Momota sempat cedera di semifinal French Open 2021 karena keletihan/ BWFbadminton.com

Si lincah Akane Yamaguchi bertanding lawan Maria Ulitina. Sedangkan An Se-young jumpa pemain tuan rumah, Ruselli Hartawan.

Padahal para pemain itu baru saja menjalani pertandingan final yang melelahkan di hari Minggu, 21 November. 

Padahal jadwal pertandingan mereka seharusnya bisa diatur untuk digelar pada hari Rabu (24/11). Supaya memberikan kesempatan kepada pemain top dunia itu beristirahat lebih lama.

Jadwal kejam yang dibuat BWF di Indonesia Open 2021 bisa berdampak buruk kepada Momota, Akane, An Se-young, dan Marcus/Kevin. Mereka rentan terkena cedera karena keletihan. 

Beberapa hari lalu saya lewat cuitan akun @twitsuporter memberikan kritik membangun kepada Badminton World Federation (BWF) terkait pemilihan lapangan pertandingan di Indonesia Masters. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Saya menge-tag BWF agar belajar kepada organisasi tenis ATP dan WTA bagaimana cara menyediakan arena permainan yang pantas buat pemain elit dunia. 

BWF pada turnamen Indonesia Masters sangat kacau dalam mengatur tempat pertandingan bagi pebulu tangkis elit yang berstatus juara dunia, juara olimpiade, atau peringkat 1 dunia saat ini. 

Pemain juara dunia dan olimpiade sekelas Viktor Axelsen ditempatkan bertanding di court 3 yang sama sekali tidak ada siaran streaming, serta fasilitas teknologi hawk-eye.

Begitu pula dengan pemain top tuan rumah sekaliber Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, Ahsan/Hendra. Mereka ditaruh main di court 2 yang tak ada hawk-eye.

Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya/foto humas PBSI
Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya/foto humas PBSI

Kejadian seperti itu tidak akan pernah terjadi di turnamen tenis dunia ATP dan WTA. Pemain mega bintang yang diunggulkan pasti akan ditempatkan main di lapangan utama (court 1). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun