Badminton World Federation (BWF) lagi-lagi membuat pemain elit berada di situasi tidak nyaman.Â
Kali ini terkait jadwal kejam yang dibuat BWF kepada beberapa pebulu tangkis top dunia yang akan bertanding di Indonesia Open Super 1000.Â
Indonesia Open 2021 sudah dimulai besok pagi (23/11). Hanya berselang dua hari setelah final Indonesia Masters.Â
Pada hari perdana digelarnya Indonesia Open 2021 dijadwalkan sebanyak 36 pertandingan babak pertama.Â
Sungguh mengejutkan jadwal pertandingan yang dibuat BWF. Pemain elit Kento Momota, Akane Yamaguchi, An Se-young, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, harus bertanding esok hari, 23 November.Â
Marcus/Kevin pada pertandingan besok dijadwalkan bertemu Keiichiro Matsui/Yoshinori Takeuchi. Kento Momota akan bertanding melawan Lakhsya Sen.Â
Si lincah Akane Yamaguchi bertanding lawan Maria Ulitina. Sedangkan An Se-young jumpa pemain tuan rumah, Ruselli Hartawan.
Padahal para pemain itu baru saja menjalani pertandingan final yang melelahkan di hari Minggu, 21 November.Â
Padahal jadwal pertandingan mereka seharusnya bisa diatur untuk digelar pada hari Rabu (24/11). Supaya memberikan kesempatan kepada pemain top dunia itu beristirahat lebih lama.
Jadwal kejam yang dibuat BWF di Indonesia Open 2021 bisa berdampak buruk kepada Momota, Akane, An Se-young, dan Marcus/Kevin. Mereka rentan terkena cedera karena keletihan.Â
Beberapa hari lalu saya lewat cuitan akun @twitsuporter memberikan kritik membangun kepada Badminton World Federation (BWF) terkait pemilihan lapangan pertandingan di Indonesia Masters.Â
Saya menge-tag BWF agar belajar kepada organisasi tenis ATP dan WTA bagaimana cara menyediakan arena permainan yang pantas buat pemain elit dunia.Â
BWF pada turnamen Indonesia Masters sangat kacau dalam mengatur tempat pertandingan bagi pebulu tangkis elit yang berstatus juara dunia, juara olimpiade, atau peringkat 1 dunia saat ini.Â
Pemain juara dunia dan olimpiade sekelas Viktor Axelsen ditempatkan bertanding di court 3 yang sama sekali tidak ada siaran streaming, serta fasilitas teknologi hawk-eye.
Begitu pula dengan pemain top tuan rumah sekaliber Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, Ahsan/Hendra. Mereka ditaruh main di court 2 yang tak ada hawk-eye.
Kejadian seperti itu tidak akan pernah terjadi di turnamen tenis dunia ATP dan WTA. Pemain mega bintang yang diunggulkan pasti akan ditempatkan main di lapangan utama (court 1).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H