Tapi, ada kejutan besar tak terduga dalam hidup saya sehingga beberapa tahun kemudian bisa bermesraan lagi dengan Danau Toba.
DANAU TOBA DESTINASI WISATA DUNIA
Saya terpingkal-pingkal melihat cuplikan video seorang gadis kecil dengan enerjik menyanyikan lagu Blackpink di depan ratusan orang yang sedang menghadiri resepsi pernikahan di tepi danau. Gadis kecil dalam video itu adalah Tirza, keponakan saya yang baru kelas 1 SD.
Tirza putri adik kandung saya yang tahun 2012 menikah dengan lelaki asli pinggir Danau Toba. Tirza dalam video itu sedang menyanyi di acara pernikahan Tante adik kandung papanya.
Saya tak menyangka, bakal mempunyai ipar yang berasal dari kawasan Toba, enam tahun setelah pertama kali menginjakkan kaki di Hutaginjang. Marga ipar saya adalah Aritonang.
Kampung halaman adik ipar yang saya panggil 'lae', lokasinya persis di bawah tempat penatapan Hutaginjang. Nama kampungnya Sitanggor yang tempatnya persis di tepi danau.
Lae Aritonang pernah mengajak rombongan keluarga saya liburan ke Sitanggor. Saya akhirnya bisa bermesraan akrab lagi dengan Danau Toba yang kini telah menjadi destinasi super prioritas.
Profesi keluarga besar ipar saya di Sitanggor adalah penjual sembako di pasar kota Muara. Mereka dulu pernah punya kapal kayu yang mengantarkan penumpang dari Muara ke Balige atau Bakkara.
Saat saya pertama kali mengunjungi Sitanggor, pembangunan infrastruktur pariwisata di kawasan Toba sudah mulai digenjot pemerintah pusat dan daerah. Kini jalanan di DSP Toba sudah mulus beraspal tebal.
Moda transportasi modern KMP Ihan Batak yang mampu mengangkat enam bus berukuran besar sudah disediakan oleh pemerintah untuk mengeksplorasi Danau Toba dari kawasan Parapat ke Pulau Samosir.
Pemerintah pusat saat ini sedang merampungkan pembuatan Jembatan Aek Tano Ponggol sepanjang total 294 meter yang akan menghubungkan Pulau Samosir dan daratan Sumatera untuk mendukung pengembangan Danau Toba sebagai destinasi super prioritas Wonderful Indonesia.