Pada tahun 1918, bangsawan kerajaan Serbia, Kroasia, dan Slovenia sepakat melakukan unifikasi. Tiga kerajaan yang pernah masuk dalam wilayah provinsi Illyrian tersebut, sepakat untuk bersatu dalam federasi Yugoslavia. Makedonia, Montenegro, Bosnia dan Herzegovina kemudian menyusul ikut masuk Yugoslavia.
Les Bleus & Vatreni Buat Prestasi Tertinggi di Paris
Prancis dan Yugoslavia berbarengan ikut serta dalam Piala Dunia edisi perdana tahun 1930 yang berlangsung di Uruguay. Timnas Prancis tersingkir cepat di fase grup. Namun, striker Prancis, Lucien Laurent, mencatatkan namanya dalam buku sejarah sepak bola sebagai pencetak gol pertama di Piala Dunia.
Timnas Yugoslavia cukup disegani dari era 1930-an hingga era 1990-an. Yugoslavia sempat kembali menembus semifinal Piala Dunia 1962, perempat final Piala Dunia 1954, 1958, 1990, serta dua kali jadi runner-up Piala Eropa di tahun 1960 dan 1968.
Negara federasi Yugoslavia terpecah-belah pada medio awal 1990-an. Kroasia mendeklarasikan kemerdekaan pada tanggal 25 Juni 1991. Pada era ini pemain-pemain terbaik Kroasia merintis karir di berbagai liga elit Eropa, paling banyak main membela klub di Liga Italia.
Prancis sempat menjadi tuan rumah Piala Dunia pada tahun 1938, namun belum mampu menjadi juara karena tersingkir di perempat final. Setelah itu prestasi terbaik Prancis sebelum menjadi tuan rumah Piala Dunia 1998 adalah meraih peringkat ketiga di Piala Dunia 1986.
Masa kelam dijalani oleh timnas Prancis sebelum menjadi tuan rumah Piala Dunia untuk kedua kalinya. Les Bleus tak mampu masuk putaran final Piala Dunia tahun 1990 dan 1994.
Piala Dunia 1998 jadi kenangan indah bagi Les Bleus dan Vatreni. Dalam gelaran Piala Dunia 1998 inilah Prancis dan Kroasia mencatatkan prestasi terbaik di Piala Dunia.Â