Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Musisi - Founder Komontok

Grand Slam US Open & Paralympics 2024 will be my last article series. Ready to finish

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Penumpang yang "Smart" Bantu Keselamatan Penerbangan

28 Maret 2018   18:51 Diperbarui: 29 Maret 2018   17:02 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jendela pesawat harus terbuka saat take off dan landing/ foto: dokumentasi pribadi

Menjelang jam 12 siang, dari jendela mulai terlihat di bawah sana hamparan air berwarna agak gelap. Penumpang di kursi belakangku tertidur, penutup jendela di sampingnya ditutup. Pilot mengumumkan pesawat segera akan landing. Seorang pramugara mendatangi kursi di belakangku, lalu dengan suara halus membangunkan penumpang yang tertidur, dan meminta penutup jendela untuk dibuka. 

Ternyata, ada alasan penting kenapa pramugara meminta penumpang melakukan hal ini. Membuka penutup jendela saat akan landing dan take off berkaitan dengan keselamatan penerbangan. 

jendela pesawat harus terbuka saat take off dan landing/ foto: dokumentasi pribadi
jendela pesawat harus terbuka saat take off dan landing/ foto: dokumentasi pribadi
Dalam kondisi darurat, awak kabin hanya mempunyai waktu selama 90 detik untuk melakukan evakuasi dari dalam pesawat. Apabila pesawat melakukan pendaratan darurat, maka awak kabin serta penumpang harus dapat melihat jelas kondisi di area luar pesawat. Jika jendela terbuka, awak kabin bisa dengan mudah melihat kondisi di luar untuk membantu mereka berpikir dan bertindak cepat dalam perencanaan evakuasi, memudahkan mengetahui pintu darurat mana yang akan digunakan untuk evakuasi. Karena itu, penutup jendela wajib dalam kondisi terbuka. 

Dengan membuka jendela, penumpang juga cepat mengetahui di mana letak baju pelampung disimpan. Ini berguna untuk membantu keselamatan jika terjadi pendaratan darurat di permukaan air.

Tirai jendela wajib pula dibuka ketika malam hari. Membiarkan penutup jendela tetap terbuka pada malam hari bertujuan agar dalam keadaan darurat dapat berguna untuk menerangi keadaan di sekitar pesawat. 

Jam 12 siang lewat beberapa menit pesawat mulai proses landing. Pramugari mulai menyampaikan pengumuman tegas yang berkaitan dengan membawa zat-zat terlarang yang melanggar hukum pidana. Narkotika adalah zat terlarang menurut hukum Indonesia (UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika), sehingga membawanya ke wilayah Indonesia pun akan terancam dipidana hukuman berat.

Tekanan udara dan guncangan terasa kuat beberapa detik sebelum roda pesawat melandas di runaway. Landing berlangsung lancar. Sembari memakirkan si burung besi menuju apron, pilot lewat pengeras suara mengucapkan, 

“Para penumpang yang terhormat, Kita telah mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Kami persilakan Anda untuk tetap duduk di tempat sampai pesawat ini benar-benar berhenti dengan sempurna pada tempatnya dan lampu tanda kenakan sabuk pengaman dipadamkan. Sebelum meninggalkan pesawat kami ingatkan kembali kepada Anda untuk memeriksa bagasi kabin agar tidak ada barang yang tertinggal. Kami ucapkan terima kasih telah terbang bersama kami (menyebutkan nama maskapai)."

Setelah turun dari pesawat, saya segera turun menghampiri tempat pengambilan bagasi (baggage claim) di terminal 2 F. Terlihat cukup banyak penumpang yang mengantri di sana karena ada dua nomor penerbangan baru tiba, seperti yang tertulis di layar. Setelah menanti selama 20 menit, koper saya terlihat.

Saya mengecek kembali kondisi koper, mengecek apakah kondisinya sama seperti saat saya tadi akan berangkat. Koper saya baik-baik saja. 

Selesai mengecek, saya mengambil trolley untuk mengangkut koper dan barang bawaan lainnya. Pihak bandara Soekarno-Hatta menyediakan berlimpah trolley yang diperuntukkan gratis buat para penumpang. Saya singgah sebentar di salah satu coffee shop sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta. I really enjoyed my flight.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun