Aku nyaris tak bisa tidur begitu memasuki tanggal 12 Desember. Aku baru bisa terlelap ketika memasuki pukul 3Â pagi. Beberapa jam sebelumnya aku mendapat kabar mbak Ya Yat diundang ke istana negara, sehingga tak bisa bantu mempersiapkan booth KOPROL pada pagi hari. Akhirnya ku putuskan mengajak salah seorang rekan komunitas dari Bekasi bernama Kahar Hendra untuk membantuku buka booth.Â
Aku bangun pukul 7 pagi, dan mendapatkan kabar yang buat emosi meluap, karena percetakan kaos mengatakan mesin sablon rusak, sehingga kaos KOPROL pesananku tidak bisa diserahkan pada hari itu. Sambil menahan marah diriku memberi waktu kepada percetakan kaos tersebut agar bisa menyelesaikan pesananku paling lambat Minggu siang.
Dalam perjalanan ke Gandaria City, aku menerima telepon dari Kahar bahwa dirinya sudah sampai di lokasi acara. Aku sendiri salah ambil jalan menuju ke lokasi acara karena faktor ngantuk, sehingga diriku baru tiba di Gancit pukul 10 lewat. Sesampainya di lokasi kegiatan Kompasianival, diriku sudah ditunggui oleh Kahar. Setibanya di booth, Tri Rhmaningtyas terlihat sibuk mempersiapkan pendaftaran peserta kegiatan karaoke yang akan diadakan KOMPOSER.Â
Memasuki pukul 1 siang lewat, aku mulai sibuk di booth menata banyak hadiah yang dibawa oleh pihak sponsor. Aku juga mengajak orang-orang yang lewat di depan booth untuk menjajal melempar dart ke papan bidik. Saat menanti kedatangan atlet voli, diriku ditawai ikutan daftar lomba karaoke KOMPOSER.Â
Menjelang sore, pengunjung booth KOPROL mulai ramai. Namun aku agak cemas, karena atlet voli belum tiba di booth hingga jelang pukul 3 sore. Setengah empat sore, Amalia Fajrina akhirnya tiba di booth, aku pun lega. Kemudian aku berkoordinasi dengan mbak Wawa yang jadi host panggung komunitas, lalu Amalia diundang naik ke atas panggung. Dalam situasi bingung siapa yang akan bantu diriku bagikan foto-foto kegiatan atlet voli ke media sosial milik KOPROL, datanglah pertolongan dengan kehadiran Ya Yat yang baru pulang dari istana.Â
Awalnya aku sempat ragu apakah bakal ada orang yang berminat ikuti tantangan melakukan passing dari Amalia Fajrina, ternyata keraguanku salah. Tak diduga, banyak netizen yang  berkerumun di depan booth KOPROL saat Amalia Fajrina mengadakan coaching dan bermain bola voli. Beberapa Kompasianer beken seperti Ahmad Suwefi, Mike Reyssent dan Muhammad Armand juga turut mampir ke booth KOPROL.
Keramaian di area booth KOPROL bertambah sewaktu bung Reza Hasfinanda memandu pengunjung untuk ikutan tantangan selama mungkin melakukan passing bola voli, lempar dart, serta tantangan telungkup. Booth KOPROL ramai hingga menjelang Maghrib tiba. Aku bersyukur.
Pada malam hari jelang tutup booth, aku mulai kecapekan dan juga kebingungan, karena terlihat banyak sekali hadiah-hadiah di dalam booth. Aku akhirnya memutuskan tak pulang ke Bekasi, karena besok pagi-pagi sekali harus mempersiapkan kegiatan lomba catur kilat dengan bintang tamu kang Pepih Nugraha. Akhirnya aku mendapat penginapan dengan cara tak terduga dan lucu. (kisahnya akan ku ceritakan dalam artikel lain).Â