Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Penulis - Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kerja Sama Harmonis demi Kemeriahan Kompasianival 2015

17 Desember 2015   20:24 Diperbarui: 18 Desember 2015   11:06 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku nyaris menangis karena bahagia melihat betapa antusiasnya ratusan Kompasianer mengikuti senam massal di area Piazza Gandaria City. Bagi diriku itulah klimaks keberhasilan Komunitas KOPROL dalam upaya memeriahkan Kompasianival 2015. Klimaks tersebut bisa terjadi berkat kerja sama harmonis antara diriku dengan sahabat-sahabat yang banyak membantu. Kami bekerja dan berpikir keras hingga berkeringat mempersiapkannya.

INTRO

Petang hari tanggal 7 September 2015, diriku membaca artikel yang dirilis oleh admin Kompasiana. Dalam artikel tersebut tertulis bahwa Kompasianer bakal mendapatkan kesempatan tulisannya ditampilkan oleh ragam media massa online yang bernaung dalam PT.Kompas Gramedia (hybrid journalism). 

Dalam artikel rilisan admin Kompasiana tersebut disebutkan bahwa media khusus olahraga juara.net siap berkolaborasi dengan komunitas di Kompasiana. Aku pun langsung mencari tahu apakah sudah ada komunitas olahraga di Kompasiana, dan ternyata belum ada. Hingga pada akhirnya diriku mengkorfimasi kepada salah satu admin Kevin Anandhika Legion, berniat mendirikan mendeklarasikan komunitas olahraga di Kompasiana.

Kevin Legion lalu mengarahkan diriku untuk berkomunikasi dengan admin Wardah Fajri yang kebetulan ditunjuk sebagai penanggung jawab komunitas. Kemudian aku berkonsultasi dengan rekan Kompasianer penggemar olahraga yang sudah ku kenal langsung, Mbak Ya Yat dan Bang Aswi. Mereka pun setuju dengan usulan diriku membentuk komunitas yang pada akhirnya dideklarasikan secara resmi dengan nama KOPROL (Kompasianer Penggemar Olahraga) pada tanggal 9 September 2015 yang bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional. 

VERSE

Karena komunitas KOPROL belum ada saat  Community Gathering Kompasiana diselenggarakan pada bulan Agustus 2015, maka aku masih buta dengan visi rancangan kegiatan yang diagendakan oleh admin Kompasiana kepada komunitas. Aku lantas meminta waktu bertemu dengan admin Wardah Fajri untuk membicarakan hal tersebut. Akhirnya kami sepakat berjumpa pada tanggal 22 September, setelah sama-sama selesai mengikuti acara 'Seminar Rayakan Perbedaan' di Bentara Budaya Palmerah. 

Aku mengobrol seru dan asyik hingga empat jam lebih lamanya dalam pertemuan pertama dengan mbak Wawa (panggilan akrab Wardah Fajri). Dalam obrolan saya sempat menanyakan hal ini, " Apakah benar tim admin Kompasiana mulai gencar membangun banyak komunitas hanya demi kemeriahan euforia Kompasianival?" 

Mbak Wawa menjawab bahwa Kompasiana mulai mengakomodir banyak komunitas atas instruksi kang Pepih Nugraha, dan tidak terbatas hanya untuk memeriahkan Kompasianival 2015 saja. Komunitas bakal didukung penuh pada tahun-tahun berikutnya.

Dari hasil obrolan tersebut, diriku pun mulai bersemangat untuk mengajak sahabat Kompasianer membangun Komunitas KOPROL menjadi besar.

Tanggal 21 Oktober, prahara terjadi. Salah satu komunitas yang telah lama mesra dengan Kompasiana, memutuskan pamit karena tidak setuju dengan SOP yang saat itu diterapkan oleh tim admin Kompasiana. Aku pun sempat gundah, mulai mempertanyakan keseriusan admin Kompasiana dalam mengelola komunitas. 

Dua hari kemudian, pada malam hari aku bertemu dengan admin Wawa, admin Nindy Prismahita, admin Widha Karina saat diriku diundang menjadi salah satu Kompasianer tamu program Hang Out Kompasiana TV. Pada kesempatan ini aku banyak memberikan kritikan dan juga masukan kepada mereka tentang pengelolaan komunitas, berbekal pengalamanku menjadi penanggung jawab dua komunitas selain KOPROL. Saat itu juga mulai dibahas tentang agenda komunitas di Kompasianival 2015.

Beberapa hari berselang, mbak Wawa berinisiatif membuat grup Whatsapp yang berisi rombongan admin komunitas, untuk mempermudah komunikasi jelang gelaran Kompasianival. 

BRIDGE

Terkadang membutuhkan suatu keberuntungan untuk bisa sukses. Pertemuan-pertemuan tak terduga menjadi jembatan keberuntungan bagi KOPROL sehingga bisa membuat momen berbagai kegiatan seru di Kompasianival 2015. 

6 November diriku mendapat undangan sebagai Kompasianer tamu dalam program Kompasiana edisi spesial live dari Lippo Mall Puri di daerah Kembangan. Karena diriku tidak paham jalan menuju lokasi syuting, aku memutuskan berangkat dari Gedung Kompas Palmerah Barat karena dari sana pihak admin menyediakan transportasi ke lokasi syuting.

Sebelum berangkat ke lokasi syuting, aku sudah berjanji sebelumnya meminta bertemu dengan mbak Wawa untuk membahas rencana kegiatan KOPROL di Kompasianival. Dalam pertemuan ini, aku melontarkan ide, KOPROL mau mengadakan senam dalam ajang kopdar akbar Kompasianer tersebut. Ide saya tersebut disambut baik oleh mbak Wawa. 

Ternyata tanpa diduga, kang Pepih Nugraha turut dalam rombongan yang mau ke lokasi syuting Kompasiana TV. Itulah perkenalan perdanaku dengan COO Kompasiana tersebut. Kami banyak bercerita tentang berbagai hal sepanjang perjalanan.

25 November diadakan technical meeting bagi admin komunitas yang akan membuka booth di Kompasianival 2015. Sebelum datang ke lokasi technical meeting, sejenak diriku bersantai di kantin induk Gedung Kompas Palbar. Aku memesan segelas kopi Liong yang nikmat. Saat itu aku duduk sendiri di satu meja panjang. Setelah beberapa lama, tanpa diduga-duga kang Pepih Nugraha langsung duduk persis di hadapanku. Aku pun langsung menyapa dan menyalami beliau. Tak lama berselang datang mas Nurulloh (Editor Kompasiana).

Kami lantas terlibat perbincangan ringan, membahas soal kopi Liong dan sebagainya. Mendadak secara spontan aku melontarkan ide mengajak kang Pepih untuk terlibat dalam pertandingan catur cepat di booth KOPROL dalam gelaran Kompasianival nanti. Keberuntungan menaungi diriku, karena kang Pepih menyanggupi tawaran jadi tamu KOPROL dalam tanding catur kilat lawan Kompasianer. Padahal menurutku pastilah kang Pepih memiliki jadwal padat dalam mempersiapkan Kompasianival. 

Hampir sejam kemudian, aku pun merapat ke lokasi technical meeting di lantai 6. Admin Nindy menjadi penerima tamu admin komunitas. Suasana seru saat berlangsungnya technical meeting, di sana kami mengambil undian nomor booth buat komunitas, KOPROL mendapat tempat booth nomor 5. 

Pada awalnya komunitas Hitchhiker ingin menumpang tempat selama satu hari di booth KOPROL, namun dibatalkan karena akhirnya Hitchhiker mendapatkan satu booth karena komunitas Coin A Chance batal ikut Kompasianival. Kemudian diputuskan komunitas KOMPOSER Kompasiana selama sehari menumpang adakan kegiatan di booth KOPROL. 

(foto bersama usai technical meeting komunitas/ fotografer: Kevin Legion)

Seusai technical meeting bersama, aku pun terlibat perbincangan dengan mbak Wawa dan mbak Ya Yat (admin KOPROL yang juga nyambi jadi host kondang Koplak Yo Band). Aku juga mengajak mbak Nindy ikut serta obrolan. Dalam kesempatan tersebut aku menyampaikan gagasan kepada Nindy, KOPROL ingin mengadakan kegiatan bersama atlet voli di Kompasianival. Gagasan tersebut ku cetuskan karena tahu Nindy merupakan pegiat Volimania. Ternyata gagasanku tadi disambut baik oleh Nindy yang menjanjikan akan mencoba undang salah seorang atlet voli nasional berprestasi. Sehari setelah technical meeting, mbak Wawa berinisiatif membuat grup Whatsapp yang beranggotakan para penanggung jawab booth komunitas di Kompasianival 2015. 

Tanggal 28 November seusai ikut kegiatan talkshow Big Bang Show! di studio Kompas TV, aku dan mbak Wawa mengajak mbak Tri Rhmaningtyas (admin KOMPOSER) meeting sebentar di kantor Kompasiana, untuk koordinasi persiapan kegiatan komunitas kami di Kompasianival.

Saat itu aku menyampaikan kepada mbak Wawa ingin mengundang salah satu brand minuman suplemen kesehatan untuk jadi sponsor kegiatan KOPROL, namun ide saya tersebut tak bisa diakomodir olehnya, karena tim marketing Kompasiana sedang menjalin kerjasama dengan pihak sponsor lain. Dalam pertemuan ini disepakati senam SKJ 88' dan 92' bakal ditampilkan oleh KOPROL di panggung komunitas. Ideku agar Harian BOLA menjadi salah satu sponsor hadiah kegiatan KOPROL, bakal ditindaklanjuti oleh mbak Wawa. 

Oooh iya hampir lupa menyampaikan bahwa pada tanggal 24 November aku membuat thread di grup Facebook KOPROL membuka pre order kaos KOPROL, dengan harapan kaos tersebut bisa dipakai oleh member KOPROL sewaktu Kompasianival. Aku menutup pemesanan kaos pada tanggal 2 Desember sore hari, dan langsung menyerahkan daftar pesanan ke sebuah tempat penyablonan kaos di Bekasi.

Malam harinya diriku mendapatkan pemberitahuan dari mbak Wawa, bahwa kegiatan senam SKJ massal yang akan diadakan KOPROL berpindah tempat dari panggung komunitas ke area panggung utama, dan kegiatan tersebut didukung oleh sponsor Coca Cola yang sedang mengadakan kegiatan bertema Indonesia SeGar. Aku juga mendapatkan kabar baik, bahwa atlet voli yang akan jadi bintang tamu KOPROL adalah atlet berprestasi hebat, MVP Proliga Amalia Fajrina. Aku juga menerima kabar baik, pihak BOLAVAGANZA bersedia menyediakan majalah yang akan dibagikan gratis oleh KOPROL.

Setelahnya diriku memulai berkoordinasi dengan atlet voli, juga dengan instruktur SKJ berpengalaman. Karena pihak sponsor ingin kegiatan senam diikuti oleh banyak orang, aku pun bertanggung jawab untuk mengajak puluhan orang yang berpengalaman senam SKJ untuk ikut kegiatan flashmob senam di Kompasianival. Pihak Kompasiana juga membuka pendaftaran peserta senam massal via artikel yang dirilis admin.

Semakin dekat dengan hari-H event Kompasianival yang akan dilangsungkan tanggal 12-13 Desember, kesibukan bertambah karena harus mencari jadwal yang tepat untuk kang Pepih Nugraha berpartisipasi di booth KOPROL, juga mencari jadwal yang tepat buat atlet voli nasional tampil, serta menjaga jadwal kegiatan KOPROL agar tidak bentrok dengan kegiatan diperkirakan bakal menyedot banyak penonton di panggung utama dan panggung komunitas.

Selain itu aku mulai berpikir keras membuat berbagai artikel promosi kegiatan KOPROL nanti, dan juga mulai mencari siapa rekan KOPROL yang bakal mendampingi di booth. Mbak Ya Yat sudah siap membantu walau juga sibuk dengan kegiatan Koplak Yo Band, dia juga menawarkan t-shirt kesayangan yang ada tanda tangan pebalap Moto GP untuk dipajang di booth KOPROL. Saudara Bowo Susilo dan Alfonsius Billy juga berjanji akan membantu di booth pada hari Minggu.

Tanggal 9 Desember, diriku diundang mengikuti pertemuan dengan Kiki Tisna Dewi (Account Executive Kompasiana) dan Reza Hasfinanda (Project Manager Indonesia Segar) di Senayan, untuk berkoordinasi tentang kesiapan senam massal. Pada kesempatan tersebut saya mengusulkan ide kepada bung Reza agar diadakan game ketangkasan melempar anak panah (dart) di area booth KOPROL, dan alhamdullilah usulku tersebut disambut baik. 

CHORUS - INTERLUDE

Aku nyaris tak bisa tidur begitu memasuki tanggal 12 Desember. Aku baru bisa terlelap ketika memasuki pukul 3 pagi. Beberapa jam sebelumnya aku mendapat kabar mbak Ya Yat diundang ke istana negara, sehingga tak bisa bantu mempersiapkan booth KOPROL pada pagi hari. Akhirnya ku putuskan mengajak salah seorang rekan komunitas dari Bekasi bernama Kahar Hendra untuk membantuku buka booth. 

Aku bangun pukul 7 pagi, dan mendapatkan kabar yang buat emosi meluap, karena percetakan kaos mengatakan mesin sablon rusak, sehingga kaos KOPROL pesananku tidak bisa diserahkan pada hari itu. Sambil menahan marah diriku memberi waktu kepada percetakan kaos tersebut agar bisa menyelesaikan pesananku paling lambat Minggu siang.

Dalam perjalanan ke Gandaria City, aku menerima telepon dari Kahar bahwa dirinya sudah sampai di lokasi acara. Aku sendiri salah ambil jalan menuju ke lokasi acara karena faktor ngantuk, sehingga diriku baru tiba di Gancit pukul 10 lewat. Sesampainya di lokasi kegiatan Kompasianival, diriku sudah ditunggui oleh Kahar. Setibanya di booth, Tri Rhmaningtyas terlihat sibuk mempersiapkan pendaftaran peserta kegiatan karaoke yang akan diadakan KOMPOSER. 

Saat sedang mempersiapkan ratusan majalah BOLAVAGANZA dipajang di meja booth KOPROL, mendadak hujan turun, membuatku mulai khawatir dengan agenda kegiatan yang telah direncanakan. Setelah hujan reda, kemudian aku mengajak Kahar makan siang yang telah dipersiapkan oleh panitia. Lantas, aku sebentar berkunjung ke area panggung utama melihat bintang tamu menteri Anies Baswedan. 

Memasuki pukul 1 siang lewat, aku mulai sibuk di booth menata banyak hadiah yang dibawa oleh pihak sponsor. Aku juga mengajak orang-orang yang lewat di depan booth untuk menjajal melempar dart ke papan bidik. Saat menanti kedatangan atlet voli, diriku ditawai ikutan daftar lomba karaoke KOMPOSER. 

Menjelang sore, pengunjung booth KOPROL mulai ramai. Namun aku agak cemas, karena atlet voli belum tiba di booth hingga jelang pukul 3 sore. Setengah empat sore, Amalia Fajrina akhirnya tiba di booth, aku pun lega. Kemudian aku berkoordinasi dengan mbak Wawa yang jadi host panggung komunitas, lalu Amalia diundang naik ke atas panggung. Dalam situasi bingung siapa yang akan bantu diriku bagikan foto-foto kegiatan atlet voli ke media sosial milik KOPROL, datanglah pertolongan dengan kehadiran Ya Yat yang baru pulang dari istana. 

(Amalia Fajrina & Wardah Fajri di Panggung Komunitas)

Awalnya aku sempat ragu apakah bakal ada orang yang berminat ikuti tantangan melakukan passing dari Amalia Fajrina, ternyata keraguanku salah. Tak diduga, banyak netizen yang  berkerumun di depan booth KOPROL saat Amalia Fajrina mengadakan coaching dan bermain bola voli. Beberapa Kompasianer beken seperti Ahmad Suwefi, Mike Reyssent dan Muhammad Armand juga turut mampir ke booth KOPROL.

Keramaian di area booth KOPROL bertambah sewaktu bung Reza Hasfinanda memandu pengunjung untuk ikutan tantangan selama mungkin melakukan passing bola voli, lempar dart, serta tantangan telungkup. Booth KOPROL ramai hingga menjelang Maghrib tiba. Aku bersyukur.

Pada malam hari jelang tutup booth, aku mulai kecapekan dan juga kebingungan, karena terlihat banyak sekali hadiah-hadiah di dalam booth. Aku akhirnya memutuskan tak pulang ke Bekasi, karena besok pagi-pagi sekali harus mempersiapkan kegiatan lomba catur kilat dengan bintang tamu kang Pepih Nugraha. Akhirnya aku mendapat penginapan dengan cara tak terduga dan lucu. (kisahnya akan ku ceritakan dalam artikel lain). 

REFFRAIN

Hari Minggu pukul 8 pagi aku telah tiba di Gandaria City membawa banyak hadiah dari lokasi penginapan. Ternyata belum ada satu pun orang di sana selain satpam. Akhirnya diriku pergi dari Gandaria City untuk sarapan, lalu pergi ke warnet untuk rilis artikel kegiatan KOPROL di hari pertama Kompasianival. Aku terpaksa ke warnet, karena artikel tersebut berisi banyak foto, sehingga susah diupload gunakan akses internet paket data biasa.

Jam 9 pagi aku mendapat kabar pihak percetakan kaos tidak bisa menetapi janjinya menyerahkan pesananku, yang membuat diriku marah besar dan memutuskan selesai hubungan dengan percetakan kaos tersebut dengan kompensasi diberikan ganti uang ongkos kirim, karena ada pemesan kaos KOPROL yang berasal dari luar daerah. Saat itu juga aku mengutus seorang rekan di Bekasi untuk mencetak kaos di tempat lain. 

Aku kembali di area booth komunitas pada pukul 10 pagi. Ternyata di sana kang Pepih Nugraha sedang duduk lesehan dengan beberapa Kompasianer. Kemudian aku berbincang dengan kang Pepih, berkoordinasi tentang teknis perlombaan catur. Kang Pepih lalu pamit sebentar untuk mengganti pakaian. Tak lama berselang datang Bowo Susilo yang mau bantu jaga booth. Kami lantas mulai sibuk mempersiapkan berbagai hadiah bagi peserta catur. 

(kang Pepih Nugraha saat tanding catur)

Pertandingan catur lantas dimulai pukul setengah 12 siang. Aku sangat senang banyak orang yang berkunjung melihat pertandingan catur. Begitu memasuki jam 1 siang, dengan terpaksa kang Pepih tidak bisa tampil melawan penantang terakhir lomba catur, karena kang Pepih harus dampingi tamu VVIP Menteri Rizal Ramli. 

Saat makan siang, Alfonsius Billy tiba di booth KOPROL. Seusai makan, kami mulai sibuk mempersiapkan registrasi ulang dan hadiah goody bag kepada peserta senam SKJ. Hingga pukul 3 sore baru ada kurang dari 30 orang yang registrasi ulang, instruktur dan peraga senam berpengalaman yang ku undang belum datang. Akhirnya ku berinisiatif berkeliling mengajak orang-orang yang ada di booth komunitas lain untuk mendaftar senam. Pukul setengah 4 sore, aku lega karena rombongan undanganku tiba. 

(registrasi peserta senam)

Aku langsung mengajak instruktur senam untuk briefing dengan mas Reza serta mbak Kiki di sekitar area panggung utama, dan menitipkan registrasi ulang peserta senam kepada Bowo dan Alfonsius. Pada saat briefing tersebut, host ikutan nimbrung. Kita menyepakati berbagai hal yang akan dibuat dalam kegiatan bertajuk Flashmob SKJ Coca Cola Indonesia SeGar. 

Seusai briefing, sayangnya kondisi cuaca di area terbuka sedang turun hujan. Akhirnya batal agenda kegiatan olahraga yang telah direncanakan KOPROL. Jelang jam 5 sore aku mulai sibuk wara-wiri mengingatkan rekan Kompasianer yang telah daftar senam, agar segera mengenakan kaos warna merah bertuliskan #Brrrgerak30 yang sebelumnya telah dibagikan. 

Waktu kegiatan senam sedikit molor dari yang ditentukan pukul 17:20, karena ada tanding catur dadakan antara Pepih NUgraha lawan Grand Master Medina Aulia. 

Setelah tanding catur di panggung utama selesai, mulai bermain grup Perkusi yang jadi intro kegiatan senam. Tak lama berselang, terjadilah kegiatan senam SKJ massal yang jadi klimaks kegiatan Komunitas KOPROL memeriahkan Kompasianival 2015. Hanya saja sesaat setelah senam SKJ selesai, diluardugaan MC membuat keputusan yang tak sesuai kesepakatan dalam briefing. MC membagikan kaos hadiah secara random yang membuat peserta senam berebutan, padahal sebelumnya telah disepakati akan diberikan kepada peserta senam terbaik dan terenerjik. 

Dalam kondisi berkeringat deras sehabis senam, diriku mengumbar perasaan bahagia kepada teman-teman yang telah mendukung kesuksesan kegiatan KOPROL. Aku mengajak teman-teman tersebut toss dan welfie bareng.

(welfie seusai senam/ fotografer: Wardah Fajri)

OUTRO

Setelah mengikuti talkshow Coca-Cola Indonesia SeGar dengan nara sumber Reza Hasfinanda dan Dr. Andi Kurniawan Sp.KO, aku lalu mengajak instruktur senam untuk wawancara ke booth Koplak Yo Band seperti yang telah diagendakan sebelumnya. Aku juga mengajak Alfonsius ikutan talkshow yang dipandu oleh Ya Yat (host kondang Koplak Yo Band yang nyambi jadi admin KOPROL).

(KOPROL wawancara dengan Koplak Yo Band/ fotografer: Babeh Helmi)

(menyerahkan hadiah kepada salah satu penantang catur terbaik lawan Pepih)

Setelah sesi talkshow selesai, kami mulai membereskan barang-barang menutup booth KOPROL. Selepas jam 8 malam, beres-beres selesai. Aku bersama Alfonsius serta Bowo Susilo, lalu beranjak ke panggung utama untuk melihat pengumuman pemenang Kompasianer of The Year. 

Banyak pengalaman berkesan yang aku dapatkan dalam pengalaman perdana mempersiapkan komunitas KOPROL mengikuti Kompasianival. Pengalaman yang sangat seru, ada rasa bahagia, ada rasa marah karena ada agenda yang tak sesuai rencana, dan juga membuatku berkeringat.. hehehehe. 

Terima kasih yang sebesarnya kepada rekan-rekan admin Kompasiana, rekan-rekan sponsor, juga rekan-rekan Kompasianer anggota serta non anggota KOPROL yang telah mendukung kegiatan komunitas KOPROL dalam memeriahkan Kompasianival 2015. Kegiatan berjalan lancar berkat kerja sama harmonis kita. Memang masih banyak kekurangan, semoga pada masa mendatang bisa lebih baik berkat dukungan banyak teman. 

SAMPAI JUMPA di KOMPASIANIVAL 2016

(foto utama: welfie bareng brother Alfonsius Billy & Bowo Susilo)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun