Pada tanggal 15 Oktober 2024, TasteAtlas merilis daftar makanan yang diakui berdasarkan popularitas dan kualitas dari berbagai pengguna di seluruh dunia. Di antara hidangan yang mendapat perhatian adalah beberapa makanan khas Indonesia yang berhasil mencuri perhatian, seperti Soto Betawi dan Rawon, serta biji kopi terkenal seperti Kopi Gayo dari Sumatra.
Mengenal Situs TasteAtlas
TasteAtlas adalah situs yang menyusun peta kuliner dunia dengan menampilkan berbagai makanan khas dari setiap negara. Mereka menyajikan info seputar makanan tradisional, bahan-bahan unik, dan rekomendasi tempat makan terbaik untuk mencicipi kuliner lokal dari setiap wilayah.Â
Situs ini juga sering merilis daftar makanan terpopuler dari negara-negara tertentu atau kategori tertentu, seperti makanan penutup, sup, atau hidangan daging terbaik.
Taste Atlas sendiri didirikan oleh seorang jurnalis dan pengusaha asal Kroasia, Matija Babi, pada tahun 2018. Ide awalnya adalah menciptakan peta kuliner dunia yang dapat membantu orang-orang memahami dan menikmati masakan tradisional dari seluruh dunia.
Babi merasa bahwa kuliner lokal sering terpinggirkan dalam budaya global yang lebih banyak difokuskan pada makanan cepat saji atau makanan populer internasional.Â
Dengan memetakan dan mendokumentasikan makanan-makanan tradisional ini, Taste Atlas bertujuan melestarikan dan memperkenalkan keanekaragaman kuliner yang mungkin belum dikenal luas di luar daerah asalnya.
Seiring waktu, situs ini mendapat perhatian global karena cara uniknya memetakan makanan berdasarkan asal geografis dan nilai budayanya. Pengaruh Taste Atlas cukup signifikan dalam dunia kuliner, khususnya dalam beberapa hal antara lain:
1. Mempromosikan Budaya Kuliner Lokal
Taste Atlas mendorong orang-orang untuk lebih menghargai dan mengenal masakan lokal. Dengan memublikasikan informasi tentang makanan khas, mereka mendukung pariwisata kuliner dan mendorong lebih banyak wisatawan untuk mencoba makanan tradisional saat bepergian.
2. Memfasilitasi Pendidikan Kuliner
Situs ini menjadi sumber referensi bagi pecinta kuliner dan para koki yang ingin belajar tentang masakan tradisional dari berbagai negara. Ini juga membantu memperluas pengetahuan masyarakat tentang sejarah makanan dan bahan-bahan khas suatu daerah.
3. Menghubungkan Identitas dan Makanan
Dengan memperkenalkan hidangan lokal dalam konteks geografis dan budaya, Taste Atlas membantu mengukuhkan identitas suatu daerah melalui makanan. Ini menegaskan bahwa makanan bukan hanya soal rasa, tapi juga simbol sejarah, budaya, dan cara hidup masyarakat di suatu wilayah.
4. Menjadi Alternatif untuk Rekomendasi Kuliner Internasional
Banyak situs kuliner yang berfokus pada makanan populer atau restoran terkenal di kota-kota besar. Taste Atlas memberikan perspektif berbeda dengan mengedepankan masakan yang mungkin kurang dikenal namun sangat mewakili identitas daerahnya.
5. Memberi Nilai Lebih pada Pariwisata Berbasis Kuliner
Banyak wisatawan kini menggunakan Taste Atlas sebagai panduan perjalanan kuliner untuk menemukan makanan tradisional terbaik di suatu wilayah. Ini juga mendukung ekonomi lokal karena wisatawan didorong untuk makan di restoran atau kedai lokal yang menawarkan hidangan khas.
Melalui inovasi dan dedikasinya, Taste Atlas berhasil membangun pengaruh yang memperkaya pengetahuan kuliner global, mendorong pariwisata kuliner, dan memperkenalkan ragam budaya kuliner yang mungkin akan hilang tanpa dokumentasi dan apresiasi yang memadai.
Kesan TasteAtlas Terhadap Ragam Kuliner Indonesia
TasteAtlas telah menempatkan sejumlah hidangan Indonesia dalam peringkat makanan terenak dunia, mengapresiasi kekayaan rasa dan keberagaman kuliner Nusantara. Salah satu yang menonjol adalah rendang asal Sumatra Barat, yang sering kali berada di peringkat atas sebagai salah satu hidangan paling lezat di dunia.Â
Rendang dikenal karena dagingnya yang empuk dan kaya akan bumbu yang dimasak dengan santan serta rempah-rempah, mewakili puncak dari seni memasak tradisional Indonesia.
Beberapa makanan Indonesia lain yang sering masuk dalam peringkat tinggi adalah siomay, yaitu bakso ikan kukus dengan saus kacang; soto Betawi, sup daging sapi berkuah santan khas Jakarta; dan sambal terasi, saus cabai dengan pasta udang yang sangat populer di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, ada juga pempek (otak-otak ikan dari Palembang), rawon (sup daging dengan keluak khas Jawa Timur), serta sate kambing yang menggambarkan keragaman rasa masakan Indonesia
Pengenalan berbagai hidangan ini di tingkat internasional oleh TasteAtlas turut membantu meningkatkan minat dan apresiasi terhadap cita rasa unik dan teknik memasak khas Indonesia, yang dibentuk oleh sejarah perdagangan dan perpaduan budaya selama berabad-abad.
Daftar Makanan dan Bahan Makanan Asli Indonesia Dalam Daftar Terbaru TasteAtlas
Seperti yang sudah dijelaskan dalam bagian awal tulisan ini, dalam daftar Sup Terbaik di Asia yang dikeluarkan oleh TasteAtlas pada tanggal 15 Oktober 2024, Indonesia memiliki beberapa perwakilan, seperti Soto Betawi, yang dikenal dengan kuah santannya yang kaya dan daging yang empuk.Â
Soto ini bukan hanya menggugah selera, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi kuliner Indonesia. Selain itu, Rawon, sup daging yang khas dari Jawa Timur, juga mencuat dalam daftar ini. Dengan kuah gelap yang dihasilkan dari penggunaan keluak, Rawon menawarkan rasa yang unik dan mendalam.
Selain itu, dalam daftar Kopi Terbaik di Dunia, beberapa biji kopi Indonesia juga menjadi sorotan. Kopi Gayo dan kopi Sumatra dikenal dengan cita rasa yang kuat dan aroma yang khas, menjadikannya favorit di kalangan pecinta kopi dunia. Keberadaan kopi Indonesia di panggung internasional ini semakin memperkuat identitas kuliner negara kita.
Soto Betawi: Keberagaman Dalam Satu Mangkok
Soto Betawi adalah salah satu hidangan sup yang sangat khas dari Jakarta. Kuahnya yang kental dan kaya rempah, ditambah dengan santan, memberikan rasa yang sangat kaya dan menggugah selera.Â
Biasanya, soto ini disajikan dengan daging sapi, jeroan, dan taburan bawang goreng, serta pelengkap seperti kerupuk dan sambal. Soto Betawi tidak hanya lezat, tetapi juga mencerminkan keberagaman budaya di Jakarta, di mana berbagai pengaruh budaya, seperti Melayu, Arab, dan Tionghoa, bersatu dalam satu mangkuk.
Soto Betawi bersaing dengan hidangan sup dari negara lain, seperti Pho dari Vietnam yang terkenal dengan kaldu yang jernih dan bahan-bahan segar. Pho biasanya disajikan dengan irisan daging sapi atau ayam, mi beras, dan berbagai herba segar, menjadikannya sup yang ringan tetapi sangat aromatik. Di sisi lain, Ramen dari Jepang menawarkan pengalaman yang berbeda, dengan kuah yang lebih kental dan mi yang kenyal, biasanya disajikan dengan telur rebus, nori, dan daging babi.
Rawon: Sup Daging Dengan Rasa yang Khas
Rawon adalah sup daging khas Jawa Timur yang terkenal dengan kuahnya yang gelap, berkat penggunaan keluak sebagai bumbu utama. Hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi putih dan pelengkap seperti tauge, daun bawang, dan kerupuk.
 Rasa yang dihasilkan oleh keluak memberikan kedalaman dan keunikan tersendiri, membuat Rawon menjadi salah satu sup terfavorit di Indonesia.
Dalam konteks internasional, Rawon dapat dibandingkan dengan Kare dari Jepang, yang juga menawarkan kombinasi rasa yang kaya dan bumbu yang kompleks. Namun, kare memiliki kuah yang lebih kental dan kerap disajikan dengan nasi, sementara Rawon menonjolkan kesederhanaan dan keaslian bahan-bahannya.
Kopi Indonesia: Mewakili Keberagaman Rasa
Indonesia juga dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di dunia. Dalam daftar biji kopi terbaik, Kopi Gayo dan Kopi Sumatra menonjol berkat cita rasa yang kuat dan karakteristik uniknya. Kopi Gayo, yang berasal dari Aceh, terkenal dengan rasa yang fruity dan acidity yang seimbang. Sementara itu, Kopi Sumatra memiliki body yang penuh dan rasa earthy yang khas, menjadikannya favorit di kalangan pecinta kopi.
Kompetisi di dunia kopi tidak kalah ketat. Kopi Ethiopia, misalnya, terkenal dengan aroma floral dan fruity yang menyegarkan, menjadikannya salah satu kopi terfavorit di dunia. Kopi Kolombia juga tidak kalah, dengan rasa yang halus dan acidity yang cerah. Masing-masing kopi ini membawa keunikan tersendiri, memberikan pengalaman yang berbeda bagi para penikmatnya.
Dalam era globalisasi saat ini, makanan tidak hanya menjadi bagian dari budaya lokal, tetapi juga jembatan untuk saling memahami dan menghargai perbedaan. Taste Atlas memainkan peran penting dalam mempromosikan makanan lokal yang lezat dan menginspirasi orang-orang untuk mengeksplorasi berbagai cita rasa dari seluruh dunia.Â
Dengan pengakuan terhadap hidangan seperti Soto Betawi, Rawon, dan kopi Indonesia, kita semakin menyadari betapa kayanya warisan kuliner yang dimiliki. Makanan bukan hanya sekadar santapan, tetapi juga cerminan budaya dan tradisi yang harus kita lestarikan dan banggakan. Makanan Indonesia, dengan segala keunikan dan kekayaannya, memiliki potensi besar untuk bersaing di panggung kuliner internasional.
(yrd).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H