Mohon tunggu...
Banyu
Banyu Mohon Tunggu... Seniman - Eksplorasi Rasa

Writing for happy ending

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kelebat Candu

8 Agustus 2021   11:01 Diperbarui: 8 Agustus 2021   13:22 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Runut dan kokoh mengiring debar jantungku,

Mengarah padaku yang masih terpaku,

Langkah itu terhenti tepat di belakangku,

Kudengar nafasnya tak jauh dari telinga kiriku,

Degub jantungnya mengiring diriku,

Ia semakin dekat padaku,

Hembusan nafasnya mengenai tengkukku,

Merasuk dalam dan menyebar hangat ke sekujur nadiku,

Dia mendekapku, membiarkan segenap diriku pasrah melepas belenggu,

Kubuka segala luka yang tertutup oleh kain palsu pada diriku,

Kubiarkan ia mengenal segala kerapuhanku,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun