Mohon tunggu...
Banyu
Banyu Mohon Tunggu... Seniman - Eksplorasi Rasa

Writing for happy ending

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kelebat Candu

8 Agustus 2021   11:01 Diperbarui: 8 Agustus 2021   13:22 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: unsplash.com

Aku tertidur dalam remang cahaya,

Mataku terpejam mengabaikan rona,

Sunyi semilir membisik pendengaranku,

Kulepas semua tali yang melilit penginderaanku,

Kucoba tenangkan diri,

Meyakinkan hati akan pengharapan yang membumbung tinggi,

Namun hati dan nadi tak beranjak pulih,

Rintih sesak itu masih bernyayi teramat fasih,

Aku diam saja, membiarkan kecamuk itu berkobar di dalam sukma,

Kudengar langkah kaki dari belakangku,

Runut dan kokoh mengiring debar jantungku,

Mengarah padaku yang masih terpaku,

Langkah itu terhenti tepat di belakangku,

Kudengar nafasnya tak jauh dari telinga kiriku,

Degub jantungnya mengiring diriku,

Ia semakin dekat padaku,

Hembusan nafasnya mengenai tengkukku,

Merasuk dalam dan menyebar hangat ke sekujur nadiku,

Dia mendekapku, membiarkan segenap diriku pasrah melepas belenggu,

Kubuka segala luka yang tertutup oleh kain palsu pada diriku,

Kubiarkan ia mengenal segala kerapuhanku,

Membiarkan ia mengenal tiap inci pada semua itu,

Tak kusangka ia tak berlalu,

Akupun kian tenggelam dalam dekapan itu,

Badai masa lalu menghampiri pikiranku,

Tangan kanannya menggengam tanganku, meyakinkanku,

Dia menghalau dan menghancurkan semua itu,

Dia mencoba semakin dalam menggapaiku,

Kurasakan ia merasuk ke dalam jiwa dan pikiranku,

Pagutan lembutnya menghubungkan lagi bagian yang terputus itu,

Kekuatan jiwanya menyelimuti segenap diriku,

Aku merasa kembali penuh, kurasa kembali hidup,

Namun siapa dia ?

Kubuka mataku perlahan,

Kehidupan nampak begitu terang di depan,

Dia masih di belakangku menatap diriku dengan rona mata yang begitu madu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun